Elixir Medical Ungkap Terobosan Perawatan Pembuluh Arteri Koroner

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Perusahaan pengembang teknologi dalam bidang kardiovaskular Elixir Medical, mengumumkan rencana untuk memaparkan hasil uji coba acak terkontrol atau randomized controlled trial (RCT) BIOADAPTOR RCT.

Hasil ini didapat dari studi internasional, multicenter, single-blind yang melibatkan 445 pasien yang akan dipresentasikan pada konferensi EuroPCR di Paris. Data tersebut membandingkan Coronary Bioadaptor Scaffold dengan produk Stent Penyalut Obat atau Drug Eluting Stent (DES), Resolute Onyx.

Motasim Sirhan, CEO Elixir Medical menyebutkan bahwa DES telah berkembang selama 20 tahun terakhir dan menunjukkan dampak yang berarti hanya pada tahun pertamanya.

“Kami terus melihat tingkat efek samping berupa penyempitan ulang dan sindrom koroner akut sekitar 2-3% per tahun yang disebabkan pengungkungan permanen pembuluh darah. Sementara itu, teknologi Bioresorbable Scaffold (BRS) yang dulu menjanjikan, tidak dapat menunjukkan pemulihan fungsi atau memberikan manfaat lebih dibandingkan Stent DES konvensional berdasarkan uji coba acak,” ujar Motasim.

BACA JUGA: Healthcare Technology: Revolusi Pelayanan Kesehatan Modern

Menjawab kekurangan dari Stent DES dan BRS, Bioadaptor Elixir melahirkan inovasinya. “Bioadaptor mengubah paradigma prosedur Percutaneous Coronary Intervention (PCI), yaitu prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner melalui pemulihan fungsi dan pergerakan pembuluh darah,” jelas Motasim Sirhan, CEO Elixir Medical. “Kami berharap dapat segera membagi data hasil studi RCT Bioadaptor sambil terus mengumpulkan fakta dan data pendukung.”

Elixir Medical juga melaporkan, Bioadaptor menunjukkan perbaikan pembuluh dan pemulihan gerakan serta fungsi pembuluh darah. Uji coba BIOADAPTOR RCT yang dirancang secara terkontrol acak bertujuan mengevaluasi potensi kinerja dan implikasi dari Bioadaptor dalam mengembalikan gerakan dan fungsi pembuluh darah dibandingkan dengan DES pada populasi pasien yang lebih luas.

BACA JUGA: Biotechnology: Membuka Jendela Inovasi untuk Solusi Global

Rumah Sakit Medistra Jakarta yang berpartisipasi dalam EuroPCR sebagai salah satu pembicara simposium juga menyoroti keunggulan Bioadaptor. Prof.Dr.dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC, seorang ahli jantung intervensi yang berpartisipasi dalam simposium, mengatakan bahwa Bioadaptor memiliki kemampuan yang unik tidak seperti stent DES konvensional.

“Di Rumah Sakit Medistra, tempat saya berpraktik, Bioadaptor adalah pilihan utama untuk semua jenis kasus PCI, bahkan untuk kasus dengan fitur anatomi yang sangat menantang,” papar Teguh.

Menurutnya, Bioadaptor menonjol karena kemampuannya yang unik dalam memulihkan fisiologi pembuluh arteri koroner, sebuah fitur yang terbatas pada Stent DES konvensional. Bioadaptor memiliki elemen “tidak mengekang” yang memungkinkan pemulihan gerakan dan fungsi arteri yang dirawat, berpotensi mengurangi risiko masalah kesehatan yang serius dari waktu ke waktu.

“Berdasarkan pengalaman saya, stent  ini sangat menjanjikan untuk mengobati semua jenis kasus PCI,” tutup Prof. Teguh Santoso.

Related