Elon Musk Incar Beli Twitter Harga Diskon

marketeers article
Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Pecat 4 Petinggi Twitter. (FOTO: 123RF)
Miliarder terkaya di dunia Elon Musk, mengatakan bahwa dia seharusnya mendapat harga yang lebih murah untuk Twitter. Alasannya, Elon Musk menyebut bahwa Twitter memiliki akun palsu dengan perkiraan hampir empat kali lebih banyak dari yang dikatakan perusahaan.
Twitter sebelumya menyebut bahwa presentase jumlah akun palsu atau spam pada jumlah pengguna harian mencapai 5%. “Anda tidak dapat membayar harga yang sama untuk sesuatu yang ternyata jauh lebih buruk daripada yang mereka klaim,” katanya Elon Musk dikutip dari Reuters, Selasa (17/5/2022).
Ketika ditanya di konferensi apakah kesepakatan Twitter layak dengan harga yang berbeda, Elon Musk menjawab, “maksud saya, itu tidak mungkin. Semakin banyak pertanyaan yang saya ajukan, semakin banyak kekhawatiran saya yang bertumbuh,” lanjut Elon Musk merujuk kekhawatirannya terhadap Twitter.
Yang membuat Elon Musk semakin khawatir tentang jumlah akun spam atau akun palsu di Twitter adalah metode perhitungan yang dilakukan perusahaan untuk memperkirakan jumlah akun spam atau akun palsu. “Mereka mengklaim bahwa mereka memiliki metodologi rumit yang hanya dapat mereka pahami. Ini bukanlah misteri mendalam yang lebih kompleks daripada jiwa manusia atau semacamnya,” kata Elon Musk.
CEO Twitter Parag Agrawal men-tweet sebelumnya pada Senin bahwa perkiraan internal akun spam di platform media sosial untuk empat kuartal terakhir jauh di bawah 5%. Tweet tersebut merupakan tanggapan atas kritik selama berhari-hari oleh Musk tentang penanganan perusahaan atas akun palsu.
Elon Musk pada Jumat lalu mengatakan kesepakatannya senilai US$ 44 miliar atau Rp 642 miliar untuk membeli Twitter tertunda. Musk telah menjanjikan perubahan pada praktik moderasi konten Twitter, salah satunya adalah pengembalian akun Twitter mantan Presiden Donald Trump, dan berjanji untuk menindak akun spam atau palsu di platform.
Musk menyebut sudah melakukan pengujian sampel acak pengguna Twitter untuk mengidentifikasi bot atau akun spam dan palsu. “Ada kemungkinan lebih dari 90% pengguna aktif harian,” kata Musk.
Sementara peneliti independen memperkirakan 9% hingga 15% dari jutaan profil Twitter adalah akun spam dan palsu. Twitter memang tidak mewajibkan pengguna yang mendaftar dengan menggunakan identitas asli mereka dan  mengizinkan profil otomatis dan nama samaran.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related