Di tengah gelombang digitalisasi, Gen Z makin sadar pentingnya membangun masa depan finansial sejak dini. Investasi kini bukan sekadar tren, melainkan bagian dari gaya hidup cerdas, dan emas kembali menjadi pilihan utama berkat stabilitas dan potensi keuntungannya.
Namun, cara berinvestasi emas kini jauh berbeda dari cara lama menyimpan logam mulia secara fisik. Lewat perkembangan teknologi finansial, kepemilikan emas bisa dilakukan secara digital melalui layanan bullion banking.
Tak perlu brankas atau risiko kehilangan, emas bisa dimiliki dan dikelola cukup lewat layar ponsel. Hal ini ditegaskan oleh Riko Wardhana, SVP Bullion Business PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang menjelaskan bahwa emas kini sudah selayaknya dipandang sebagai alat penyimpan nilai dan investasi jangka panjang.
BSI pun telah mengantongi izin sebagai bank bullion, memungkinkan masyarakat untuk membuka rekening emas seperti halnya rekening rupiah atau dolar Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Naik Tipis, Pegadaian Tembus Rp 1,92 Juta per Gram
“Dengan sistem ini, nasabah bisa memiliki saldo emas dalam satuan gram. Kalau sekarang Gen Z sudah bisa punya rekening dalam rupiah atau USD, maka sekarang mereka juga bisa punya rekening emas,” ujar Riko dalam acara Campus Marketeers Club (CMC) Festival di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti yang digelar beberapa waktu lalu.
Ini menjadi solusi menarik di tengah fluktuasi ekonomi, apalagi ketika harga emas terus mengalami kenaikan signifikan, dalam setahun terakhir saja, nilainya melonjak dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2 juta per gram. Keuntungan emas digital tidak berhenti pada kemudahan menyimpan.
Riko menjelaskan emas juga bisa bekerja, artinya dapat dijadikan agunan untuk pembiayaan, hingga 90% dari nilainya.
“Kalau emas hanya disimpan di rumah, nilainya diam. Tetapi, kalau ditaruh di bank, bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan produktif,” ujar Riko.
Bagi Gen Z yang sedang merintis bisnis atau merancang masa depan finansial, ini tentu peluang besar. Kini, berinvestasi emas makin mudah.
BACA JUGA: Bos BSI Sebut Emas Jadi Solusi Investasi, Ramal Harga Tembus US$ 3.500
Lewat aplikasi, Gen Z bisa membeli emas tanpa perlu datang ke toko. Praktis, aman, dan sesuai gaya hidup digital yang serbacepat. Yang dibutuhkan hanya kemauan untuk mulai dan pemahaman dasar soal investasi.
Saatnya Gen Z tidak hanya melek teknologi, tetapi juga cerdas mengelola keuangan. Emas digital bukan sekadar tren, melainkan strategi konkret untuk membangun kestabilan finansial.
“Kalau masyarakat sadar bahwa emas bisa dimiliki tanpa harus dipegang, dan melihatnya sebagai investasi masa depan, maka kita bisa mendorong lahirnya mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi bangsa,” tutur Riko.
Editor: Ranto Rajagukguk