Empat Trik Dapatkan Modal Bisnis Lebih Mudah

marketeers article

Membesarkan sebuah startup memang penuh tantangan. Salah satu tantangan yang dianggap besar adalah saat mencari Investor. Tidak sedikit dari para pegiat startup yang bingung bahkan kesulitan menarik perhatian investor. 

Menjawab persoalan tersebut, Wismilak Foundation melalui program Diplomat Success Challenge (DSC) menggelar webinar bertajuk “Why Some Business Success and the Others Failed?”. Berikut empat trik untuk mendapatkan modal bisnis dengan lebih mudah: 

1. Tentukan Model Bisnis yang Tepat

Sebagai salah satu panelis di webinar tersebut, Billy Kurniawan bercerita, mendirikan brand Janji Jiwa merupakan perwujudan passion yang ia miliki di dunia kopi Indonesia. Sebelum memulai Janji Jiwa, Billy sempat merasakan naik turun dinamika wirausaha dengan 9 bisnis lain yang sebelumnya pernah ia rintis. 

Belajar dari banyak kesalahan di bisnis-bisnis terdahulu, pada tahun 2017-2018 Billy mulai merintis Janji Jiwa. 

“Pada tahun 2018, layanan food delivery baru menanjak, dan kami merasa ini adalah peluang pasar baru. Di sini, konsumen akan memilih membeli produk berdasarkan reachability. Jadi opportunity dan timing-nya kami rasa sangat tepat,” tutur Billy.

Selain itu, Billy juga menekankan pentingnya mengetes produk ke pasar untuk melakukan validasi model bisnis yang akan dirintis. Saat baru dimulai, Kopi Janji Jiwa berusaha memenuhi permintaan produk yang diinginkan pasar (product market fit).

Terciptalah produk berkualitas baik dengan harga yang terjangkau, hingga memunculkan segmen pasar baru. Bahkan berkat kearifan lokal yang diusung, Janji Jiwa bisa bersaing dengan brand kopi lain yang sudah eksis lebih dulu.

Saat merintis Janji Jiwa, Billy dan tim juga tidak punya banyak modal untuk pemasaran. Strategi yang dimiliki adalah kolaborasi dan networking yang kuat, yakni melalui keluarga, teman, dan kerabat yang menjadi pasar pertama. 

Kegiatan marketing juga diarahkan secara digital agar lebih efisien. Janji Jiwa menyempurnakan konsep bisnis waralaba dengan pembinaan mitra. Sehingga investasi yang didapatkan Jiwa Group justru dihasilkan dari para pemilik waralaba yang persentasenya mencapai 90% dari total outlet yang ada.

Dengan terus menjaga kualitas, membina para mitra waralaba, dan SDM-nya, hingga tahun 2020, Janji Jiwa sukses memiliki 905 outlet di seluruh Indonesia.

2. Membuat pencatatan keuangan

Strategi kedua ini merupakan yang paling krusial jika UKM atau bisnis apa pun ingin dilirik oleh investor atau pemberi pinjaman. Menurut Wafa Taftazani co-Founder Modal Rakyat, Modal Rakyat telah menyalurkan miliaran dana modal untuk banyak UKM di Indonesia dengan syarat pencatatan keuangan yang baik dan rekam keuangan yang sehat.

Modal Rakyat (modalrakyat.id) sendiri adalah marketplace dengan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang mempertemukan pendana dengan peminjam (UKM).  

Dalam fase apa pun, bisnis pasti akan membutuhkan permodalan. Secara singkat, solusi permodalan yang diberikan oleh Modal Rakyat mencakup kebutuhan permodalan jangka pendek (project financing), permodalan jangka menengah dan panjang (working capital). 

Model bisnis Modal Rakyat yang berupa marketplace berkonsep ‘urunan’ atau konsep gotong royong (crowdfunding), sehingga semua orang bisa menjadi investor.

“Yang Modal Rakyat lakukan adalah menganalisis pencatatan keuangannya, mencakup cashflow, profit, aset, sampai utang. Inilah yang akan menentukan UKM tersebut dapat live di marketplace modalrakyat.id dan bisa dipilih untuk didanai oleh investor,” terang Wafa. 

Tidak hanya Modal Rakyat, pemberi pinjaman seperti perbankan pun akan selalu menanyakan pencatatan keuangan ini. Dalam standar analisis Modal Rakyat, UKM setidaknya wajib memiliki tiga kunci pencatatan keuangan agar profilnya dapat menarik minat pemberi pinjaman:

Pertama, Balance Sheet. Analisis total bisnis, toal aset yang dimiliki, kewajiban (liabilities) yang dimiliki akan dilihat menghitung berapa modal /valuasi sahamnya.

Kedua, Income Statement. Total pendapatan (revenue) dan pengeluaran dalam periode tertentu untuk menentukan profit & loss adalah elemen yang dilihat. Namun, jangan terpaku akan total omzet, karena yang akan dilirik oleh investor adalah profit atau margin yang didapat.

Ketiga, Cashflow Statement. Laporan kni menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan.

Selain itu menurut Wafa, investor biasanya lebih tertarik pada usaha yang masih dalam tahap awal pengembangan dengan potensi growth tinggi. Artinya pemilik bisnis harus bisa menampilkan data potensi pasar. 

Caranya, perusahaan bisa meramal berapa banyak potensi yang sudah diserap kompetitor, sehingga bisa terbaca berapa banyak peluang yang juga bisa diserap perusahaan tersebut.

Per bulan Desember 2019, Modal Rakyat telah menyalurkan total lebih dari Rp 500 miliar untuk pendanaan UKM. Selama memiliki model bisnis yang sehat, produktif, dan berbadan usaha secara legal, UKM dari latar belakang apa pun dapat mendaftar menjadi peminjam.

3. Disiplin Mengelola Keuangan

Untuk membuat pencatatan keuangan yang sehat, baik Billy dan Wafa sepakat untuk jangan pernah mencampuri keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi. 

Caranya antara lain dengan memastikan perusahaan memiliki badan usaha agar pencatatan keuangan menjadi terpusat. Kemudian jika memungkinkan, rekrutlah personil keuangan yang jujur dan dapat diandalkan. Namun sebagai pemilik usaha, pastikan Anda juga mengerti akan konsep keuangan.

Profit yang didapat harus disimpan untuk diinvestasikan kembali menjadi modal usaha (capital expenditure) agar bisnis bertumbuh dan sustainable. Di sinilah pengetahuan cashflow management menjadi sangat penting bagi pemilik bisnis. 

Laporan arus kas ini harus dibandingkan setiap bulannya agar pelaku usaha dapat me-review pertumbuhan bisnisnya.

Berburu ajang kompetisi pengembangan usaha

Diakui oleh Wafa, selama masa krisis akibat pandemi kebutuhan pendanaan meningkat cukup pesat. Banyak usaha yang membutuhkan modal tambahan akibat situasi yang sulit. Modal Rakyat pun sangat bersyukur atas kepercayaan masyarakat tersebut. Namun, hal ini juga membuat pemilihan UKM yang akan didanai menjadi lebih selektif agar tidak terjadi risiko gagal mengembalikan dana dalam jumlah yang besar.

Salah satu solusi lain yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha adalah mengikuti program Diplomat Success Challenge XI (DSC XI) atau kompetisi sejenis lainnya. DSC XI sendiri menawarkan total hibah modal usaha Rp 2 miliar. 

Athalia Mutiara yang merupakan Co-Founder Hear Me adalah salah satu pelaku usaha yang mendapatkan modal usaha dari DSC pada tahun 2019. Hear Me adalah startup digital yang bergerak di sektor sosial yang menyediakan aplikasi translator Bahasa Isyarat (BISINDO) dengan animasi 3D pertama di Indonesia. 

“Saat mengikuti DSC X tahun 2019, Hear Me masih berupa ide dan prototipe bisnis. Kemudian, dalam proses mengikuti DSC hingga berhasil menjadi finalis, Hear Me terus berkembang melalui sejumlah pendampingan dan mentorship yang diberikan, sehingga kini Hear Me telah berekspansi dan meluncurkan aplikasinya,” ujar Athalia.

Pendaftaran DSC XI pun masih terbuka lebar bagi para wirausahawan, baik yang baru memiliki ide bisnis yang masih berupa konsep, ataupun bagi bisnis yang sudah berjalan. Pendaftaran program DSC XI pada tahun 2020 ini telah dimulai sejak 19 Agustus 2020 dan batas pendaftaran ide bisnis akan berakhir pada 19 Oktober 2020. 

Selain hibah modal usaha senilai total Rp 2 miliar yang akan diberikan, para finalis juga berkesempatan mendapatkan pendampingan bisnis dari para mentor, serta bergabung dengan jaringan wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN). Para calon peserta dapat langsung mendaftar di situs diplomatsukses.com, registrasi dan login untuk menjadi user, dan selanjutnya bisa langsung mendaftarkan ide bisnis dengan mudah lewat format proposal yang telah disediakan.

Related