Ericsson: Konektivitas Jadi Kunci Atasi Dampak Pemanasan Global

marketeers article
Ericsson: Konektivitas Jadi Kunci Atasi Dampak Pemanasan Global (FOTO: 123RF)

Hampir 99% dari 15.000 lebih pengguna awal teknologi di dunia yang berkonsultasi dengan Ericsson berekspektasi proaktif menggunakan internet dan solusi berbasis konektivitas pada 2030 untuk secara pribadi mengatasi dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Kekhawatiran utama responden meliputi: biaya hidup, akses ke energi dan sumber daya material, serta kebutuhan akan konektivitas yang aman dan dapat diandalkan di masa-masa sulit dan cuaca yang kacau. 

Sekitar 59% responden percaya inovasi dan teknologi akan krusial untuk mengatasi tantangan sehari-hari yang disebabkan oleh perubahan iklim di 2030-an. Lebih dari 15.000 pengguna awal Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan asisten virtual cerdas atau digital assistants di 30 kota secara global diminta untuk mengevaluasi 120 ide layanan digital di 15 area, mulai dari upaya adaptasi terkait iklim dalam kehidupan sehari-hari hingga cara menangani peristiwa cuaca yang buruk.

BACA JUGA: Telkomsel Gandeng Ericsson dan Qualcomm Uji Coba Layanan FWA

“Inovasi dan kemajuan teknologi akan menjadi semakin krusial dalam membantu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak negatif perubahan iklim. Digitalisasi akan membantu kita mengatasi berbagai tantangan besar global, seperti menjembatani kesenjangan digital, mengurangi jejak karbon, dan sebagainya. Sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2030, Ericsson akan terus menyediakan solusi rendah karbon dan teknologi dan mempromosikan pengembangan bisnis yang berkelanjutan,” kata Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia dalam siaran persnya, Selasa (17/1/2023).

Sekitar 83% responden percaya dunia akan mencapai atau melampaui tingkat pemanasan global hingga 1,5°C (di atas tingkat pra-industri), yang telah ditentukan dalam perjanjian internasional, sebagai batas atas kemungkinan dari peristiwa cuaca yang lebih ekstrem dan konsekuensi negatif dari iklim. Sekitar 55% pengguna awal di wilayah metropolitan percaya perubahan iklim akan berdampak negatif pada kehidupan mereka dan berekspektasi untuk beralih ke solusi konektivitas sebagai penanggulangan.

BACA JUGA: Ericsson: 53% Masyarakat RI Berminat Langganan 5G pada 2023

“Konsumen secara jelas mengatakan bahwa koneksi internet yang andal dan tangguh akan menjadi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka, serta upaya pribadi mereka untuk mengatasi perubahan iklim, karena mereka memperkirakan perubahan cuaca ekstrem dan dampak negatif dari iklim akan lebih umum terjadi. Konsumen tidak hanya mengharapkan konektivitas yang dibutuhkan tersedia dalam skala global, tetapi juga tersedia dengan cepat,” kata Magnus Frodigh, Head of Ericsson Research

Statistik tersebut, termasuk di dalam penelitian tahunan terbaru sepuluh Hot Consumer Trends yang merupakan bagian dari Ericsson ConsumerLab, dimana tahun ini berjudul: “Life in a Climate-Impacted Future.” Publikasi bulan Januari 2023 ini merupakan edisi kedua belas dari laporan tersebut, yang mana membahas kekhawatiran, harapan, serta tindakan teknologi yang diambil secara pribadi oleh konsumen terkait dengan isu iklim pada 2030.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related