Facebook: Jalan Panjang UKM Pulih Pascapandemi

marketeers article
8041135 bamboo weaving

Setahun setelah pandemi, iklim bisnis masih terasa sulit dan menantang bagi para pelaku UKM di seluruh dunia. Berdasarkan laporan State of Small Business atau laporan Kondisi UKM 2021 dari Facebook yang menganalisis dampak COVID-19 terhadap UKM di 27 negara, 24% UKM melaporkan bisnis mereka tutup pada Februari 2021. Hal ini dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 16% pada Oktober dan 29% pada Mei 2020.

Di Indonesia, 84% UKM masih menjalankan bisnis mereka dan 38% di antaranya mengatakan percaya diri mampu melanjutkan operasional bisnis hingga setidaknya enam bulan ke depan.

Di banyak negara, UKM berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja sebesar 60-70%. Sebanyak 30% dari pelaku UKM secara global melaporkan bahwa mereka telah mengurangi karyawannya sejak pandemi. Para pelaku UKM di negara-negara di Asia mencatat peringkat tertinggi yang melaporkan pengurangan karyawan sejak pandemi melanda. Banyak UKM yang merumahkan setengah atau lebih karyawannya.

Namun, masih banyak harapan. Survei ini juga menunjukkan bahwa pelaku UKM mulai merekrut kembali tenaga kerja. Ada 18% pelaku UKM yang beroperasi mengatakan bahwa selama tiga bulan terakhir, mereka kembali merekrut karyawan yang sebelumnya dirumahkan pada awal masa pandemi. Tingkat perekrutan kembali ini mencapai dua kali lipat dari rata-rata global di beberapa negara Asia Pasifik, seperti Pakistan (39%), Indonesia (40%), dan India (42%).

Dengan angka penjualan yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunan permintaan juga menjadi tantangan besar bagi para pelaku UKM. Di Indonesia, 1% pelaku UKM yang beroperasi di Facebook memprediksi bahwa akan ada tantangan terkait arus kas, dan 17% memprediksi akan ada tantangan terkait permintaan atau penurunan jumlah pelanggan dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara, alat digital menjadi hal yang penting bagi banyak pelaku UKM dalam beradaptasi dengan tantangan saat ini. Lebih dari separuh (55%) pelaku UKM secara global melaporkan menggunakan alat digital untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Terutama untuk kebutuhan promosi atau iklan, serta penjualan barang dan jasa.

“Di Indonesia, kami melihat secercah harapan seiring dengan pandemi yang memasuki fase baru dengan ketersediaan vaksin yang semakin meningkat. Namun, pelaku UKM masih sangat rentan dan ini merupakan masa transisi dimana kita mulai melihat bagaimana kondisi kenormalan baru pascapandemi dan alat seperti apa yang paling baik untuk mendukung pemulihan pelaku UKM,” kata Pieter Lydian, Country Director, Facebook di Indonesia.

 

Related