Fakta-Fakta Soal Pewarna Makanan Berwarna Kuning

marketeers article
italian spaghetti homemade and other size fresh pasta.

Warna kuning ternyata menjadi warna yang paling banyak digunakan dalam pewarna makanan. Berdasarkan riset dari Mintel GNDP, ditemukan bahwa warna kuning memiliki persentase tertinggi dari semua pewarna makanan yang digunakan. 

Di antaranya, 47% datang dari kategori makanan ringan, roti, saus, dan bumbu. Produk makanan dan minuman sehari-hari yang menggunakan pewarna kuning antara lain makanan bayi, sereal, keripik, kue, saus, keju olahan, minuman energi, es krim, dan mie instan.

Pewarna makanan kuning juga digunakan sebagai paduan dengan warna lain untuk mendapatkan warna hijau yang lebih pekat atau merah yang lebih cerah. Warna khusus ini tersedia secara alami dalam bentuk riboflavin atau vitamin B2, karoten, kurkumin, karthamus yang diekstrak dari tanaman seperti buah palem, bunga karthamus dan kunyit.

Sayangnya, jenis pewarna makanan kuning yang lebih umum digunakan terbuat dari bahan buatan yang disebut tartrazine. Ini adalah satu dari banyak pewarna makanan yang terbuat dari minyak bumi atau petroleum – dengan kemungkinan bersifat karsinogenik. Hal ini tentunya menimbulkan potensi risiko kesehatan, terutama pada anak. Karena dampak negatifnya, beberapa negara telah mencabut larangan atau membatasi penggunaan tartrazine dengan peringatan.

Misalnya, Uni Eropa yang telah mengeluarkan undang-undang di tahun 2010 mewajibkan adanya tanda peringatan pada kemasan jika makanan dan minuman mengandung salah satu dari enam pewarna sintetis, termasuk tartrazine. Di Asia Pasifik, negara konsumen mi instan terbesar seperti China dan Vietnam telah melarang keras penggunaan tartrazine dalam makanan tersebut. Uni Emirat Arab dan Brasil telah membatasi penggunaan tartrazine.

Langkah-langkah dan regulasi tersebut merupakan hasil dari serangkaian studi ilmiah mengenai risiko dari pewarna makanan buatan. Studi dari Universitas Southampton di tahun 2007 menunjukkan bahwa campuran enam pewarna makanan (tartrazine, allura red, ponceau 4R, quinoline yellow WS, sunset yellow dan carmoisine) dan pengawet natrium benzoat memiliki kemungkinan keterikatan dengan peningkatan hiperaktif pada anak-anak.

Di tengah pandemi COVID-19, terdapat indikasi dari survei bahwa orang Indonesia menjadi jauh lebih sadar kesehatan daripada sebelumnya. Menurut Survei FMCG Gurus COVID-19, konsumen Indonesia saat ini lebih memperhatikan bahan dan daftar nutrisi pada label kemasan daripada sebelumnya dan ini meningkat sebesar 18% pada Juli 2020 dibandingkan pada Mei 2020.

Konsumen umum mungkin tidak memperhatikan produk makanan dan minuman kemasan mana yang mengandung tartrazine karena bahan ini hanya diidentifikasi sebagai E102, FD&C Yellow 5, Food Yellow 4 atau C.I. 19140. Sedangkan warna kuning alami yang diperoleh dari kunyit ditandai sebagai kurkumin CI 75300 dan beta karoten CI 75310.

    Related