Faktor Pembeda Jadi Strategi Kreatif Pemasaran, Tapi Tidak Melulu Soal Produk

marketeers article
Ilustrasi faktor pembeda usaha. (FOTO: 123rf)

Memiliki faktor pembeda dari pesaing tentu menjadi salah satu strategi kreatif pemasaran. Pasalnya, sebagian dari Anda yang ingin memulai bisnis kadang akan bingung dalam menjalankan usaha. Setiap hari sudah berusaha keras, bekerja dengan jam kerja panjang, dan kadang kurang tidur, tapi masih saja sulit berkembang.

Rasanya berbagai cara telah dilakukan, tapi keuntungan yang didapat masih saja kecil. Meskipun sudah memperhitungkan biaya dan harga dengan cermat, masih banyak konsumen yang menawar harga. Padahal, keuntungan ini tidak hanya untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, tapi juga untuk mengembangkan usaha.

Mengutip isi buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!”, memang setiap kasus perlu diperhatikan satu per satu dengan cermat. Namun, sering kali ditemukan permasalahan utama, yaitu usaha tidak memiliki keunikan yang bisa memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Jadi, pelanggan merasa mudah mencari penawaran yang sama di tempat lain dengan harga yang murah.

BACA JUGA: Tips Bangun Wirausaha Sukses dengan Penerapan Digital

Begini contoh sederhana faktor pembeda, salah satu jenis pedagang yang paling mudah ditemui di seluruh Indonesia adalah pedagang nasi goreng. Namun, ada pedagang nasi goreng yang menjual produknya dengan harga murah dan ada yang sangat mahal.

Hal ini tidak selalu berhubungan langsung dengan fasilitas dan perlengkapan. Karena ada saja pedagang nasi goreng yang berjualan di gerobak, tapi harganya jauh lebih mahal dari pedagang lainnya.

Hal ini bisa terjadi karena mereka memiliki pembeda dibanding pesaingnya. Pembeda itu bisa beraneka ragam, bisa rasanya enak, resepnya unik, atau cara penyampaiannya yang berbeda. Ada beberapa pedagang yang tahu bahwa agar memiliki daya tarik, mereka harus memiliki pembeda. Namun, mereka ingin berbeda bukan dari produknya, melainkan cara penyampaiannya.

BACA JUGA: Butuh Marketing Plan? Simak Ulasannya Berikut

Contohnya, di Jakarta ada pedagang soto yang menamakan usahanya Soto Gebrak. Setiap membuat pesanan, tukang masaknya menggebrak-gebrak meja. Contoh aneh lainnya, bila kebetulan mengunjungi Kota Pontianak, coba cari kedai kopi Asiang. Jangan kaget kalau Anda menemukan sosok pria berperawakan besar, berkepala plontos dan bertelanjang dada.

Seperti yang Anda pikirkan, mereka bertelanjang dada selama meracik dan melayani konsumen secara langsung. Itulah yang menjadi daya tarik kedai kopi Asiang, yang konon penjualan hariannya bisa mencapai 800 gelas.

Kesimpulannya, faktor pembeda tidak selalu berupa isi produk, tapi bisa juga cara Anda “mengemas” suatu produk. Bisa dari fasilitas dan perlengkapan, bisa dari cara produksi atau cara pelayanan, dan berbagai cara lainnya. Semua tergantung kreativitas Anda.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related