Fathema: Layanan Kesehatan Akan Fokus pada Pengalaman Pasien

marketeers article
Ignasius Jonan, Hermawan Kartajaya, Abdullah Azwar Anas, Fathema Djan Rachmat, Taufik dalam konferensi pers MPC2023. | Foto: Clara Ermaningtiastuti (Marketeers)

Pandemi COVID-19 dapat dibilang sudah mulai mereda. Memasuki masa pascapandemi ini, layanan kesehatan harus bersiap lebih baik lagi. 

Setelah fokus pada pelayanan COVID-19, para pelaku di industri wajib memperhatikan kebutuhan pasien di luar wabah ini.

BACA JUGA: The Good Wife Beri Opsi Produk Home Care untuk Keluarga

“Layanan kesehatan akan fokus pada pengalaman pasien didukung dengan teknologi. Pada tahun 2023, penting bagi rumah sakit menghadirkan layanan berbasis digital,” kata Fathema Djan Rachmat, Presiden Komisioner Jakarta Heart Center pada konferensi pers MarkPlus Conference 2023, Kamis (8/12/2022).

Ia menjelaskan hal ini menjadi aspek krusial karena setelah pandemi mereda masih ada banyak pekerjaan rumah bagi industri kesehatan. Misalnya saja, menangani pengobatan dari penyakit jantung, kanker, hingga imunologi.

BACA JUGA: Layanan Kesehatan Perlu Dukungan Keamanan Digital yang Mumpuni

Digitalisasi sangat penting bagi rumah sakit khususnya. Fathema optimistis industri kesehatan Indonesia dapat tumbuh dan berkembang baik. 

Pasalnya, sejauh ini ekonomi Tanah Air cukup stabil jika dibandingkan dengan negara lain. Selain pemanfaatan teknologi untuk peningkatan layanan, Fathema juga menggarisbawahi masih adanya kesenjangan dari sisi kualitas perawatan dari satu daerah dengan yang lain. 

Hal ini juga berkaitan dengan kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Tahun 2023 akan diwarnai dengan pertumbuhan rumah sakit dari sisi teknologi dan penting untuk menjawab pekerjaan rumah dari sektor kesehatan, yaitu pemerataan distribusi dokter, khususnya dokter spesialis yang jumlahnya masih kurang,” ujar perempuan yang menerima gelar Marketeers of The Year 2021 itu.

Masih untuk tahun depan, Fathema mengajak para pelaku di industri kesehatan untuk memahami para pasien sudah menjadi kian cerdas. Dengan demikian mereka memahami hak-hak pasien lalu lebih cermat dalam memilih personal care, serta layanan yang cepat tapi lebih ke arah wellness, mencegah penyakit atau early diagnosis.

Ia juga menambahkan pentingnya para pengelola atau pemimpin rumah sakit memiliki kemampuan entrepreneur yang baik. Dengan begitu, mereka mampu menghadirkan inovasi dan memberikan value yang lebih baik lagi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related