Fenomena Lipstick Effect, Peluang Bisnis di Tengah Ekonomi Sulit

marketeers article

Situasi ekonomi yang menantang memunculkan fenomena lipstick effect, yang mana konsumen tetap mencari kepuasan emosional melalui pengeluaran tertentu meski daya beli menurun.

Fenomena ini menciptakan peluang bagi bisnis di sektor hospitality, seperti kafe, bioskop, konser, dan perjalanan. Perlu diketahui, industri hospitality adalah sektor ekonomi yang berfokus pada penyediaan layanan yang ramah.

Hospitality membutuhkan keterampilan interpersonal dan kesediaan untuk bekerja dengan berbagai orang, untuk memberikan pelayanan yang baik kepada tamu atau pelanggan.

BACA JUGA: Sambut Imlek, The Westin Surabaya Usung Seasonal Marketing lewat Pertunjukan Kolosal

Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers menjelaskan lipstick effect adalah tren ketika konsumen lebih memilih membeli barang atau jasa yang memberikan kebahagiaan dan kenyamanan emosional, terutama saat kondisi ekonomi sulit.

“Fenomena ini menciptakan ‘kantong-kantong’ peluang bagi pelaku usaha untuk tetap tumbuh,” kata Iwan dalam Kelas Marketeers, di Vertu Harmoni Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Iwan menambahkan sektor hiburan dan rekreasi cenderung mengalami pertumbuhan meskipun konsumen lebih berhati-hati dalam mengelola pengeluaran. Contohnya adalah meningkatnya minat terhadap acara konser, kunjungan ke kafe tematik, dan perjalanan singkat ke destinasi lokal.

“Konsumen mencari pengalaman yang berkesan, bukan hanya produk,” ujarnta.

Untuk memaksimalkan potensi ini, Iwan menyarankan pelaku usaha mengedepankan strategi kreatif, seperti aktivasi merek, kolaborasi, dan co-branding. Dengan pendekatan tersebut, bisnis dapat menciptakan nilai tambah yang menarik bagi konsumen.

“Memberikan pengalaman yang menyenangkan adalah kunci utama dalam menarik perhatian di pasar ini,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meski daya beli masyarakat menurun, kebutuhan akan hiburan dan kepuasan emosional tetap menjadi prioritas. Bisnis yang mampu memahami kebutuhan tersebut memiliki peluang besar untuk bertahan bahkan berkembang di tengah tantangan ekonomi.

BACA JUGA: Kisah Bos Marco’s Chop Shop Optimalkan Brand Advocacy sebagai Strategi Marketing

Dalam pandangan Iwan, bisnis perlu menciptakan strategi yang relevan dengan preferensi konsumen. Fenomena lipstick effect menjadi pengingat bahwa meski situasi ekonomi tidak selalu ideal, ada ruang bagi bisnis untuk tetap beradaptasi dan menciptakan pengalaman yang bernilai bagi konsumen.

“Kuncinya adalah inovasi dan fleksibilitas dalam memahami apa yang benar-benar diinginkan konsumen saat ini,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS