Thailand mendorong ekspor produk pangan bernilai tambah dengan menggelar dua pameran besar di Bangkok pada September 2025. Melalui Fi Asia Thailand 2025 dan Vitafoods Asia 2025, Thailand ingin menunjukkan kekuatan inovasi produk lokal kepada pasar global, termasuk Indonesia.
Langkah ini didorong oleh tingginya minat negara-negara Asia terhadap bahan pangan fungsional dan suplemen kesehatan. Indonesia menjadi salah satu pasar potensial karena pertumbuhan industri makanan sehat dan permintaan tinggi terhadap produk Thailand.
BACA JUGA: Menguak Plot Twist di Balik Thicha, Drama Thailand tentang Balas Dendam
Pameran akan berlangsung pada 17–19 September 2025 di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok. Informa Markets sebagai penyelenggara ingin menjadikan momen ini sebagai ajang perluasan jejaring antara pelaku usaha dan peneliti.
Fi Asia Thailand 2025 akan menampilkan beragam bahan pangan dan ekstrak fungsional dari seluruh Thailand. Sementara Vitafoods Asia 2025 akan fokus pada inovasi suplemen dan bahan aktif untuk mendukung kesehatan.
“Jika seluruh pihak bekerja sama, produk Thailand dari kekayaan lokal bisa dikembangkan ke tingkat global,” kata Rungphech Chitanuwat, Regional Portofolio Director – ASEAN, Informa Markets di Chiang Mai, Thailand, Rabu (23/4/2024).
Disebutkan olehnya, Thailand memfokuskan perhatian pada wilayah utara seperti provinsi Chiang Mai yang dikenal memiliki kekayaan bahan baku pertanian. Daerah ini dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan pangan berbasis riset dan teknologi.
Salah satu program utama pameran adalah Northern Food Ingredients and Nutrition Expo. Program ini dirancang untuk memperlihatkan kekuatan usaha lokal dalam memproduksi bahan pangan dengan nilai ekonomi tinggi.
Pengembangan produk dilakukan melalui integrasi riset kampus dan praktik pelaku usaha. Pemerintah daerah dan institusi pendidikan membuka ruang kolaborasi untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian.
“Minat pasar Indonesia terhadap makanan Thailand cukup tinggi, terutama pada produk olahan kelapa, teh herbal, mi instan, bumbu masak, dan makanan beku. Hal ini membuka peluang bagi eksportir Thailand untuk memperluas jangkauan pasarnya ke Tanah Air,” ujar Rhungphech.
Permintaan terhadap produk makanan sehat di Indonesia tumbuh seiring kesadaran masyarakat akan pola konsumsi yang lebih baik. Produk berbasis herbal dan rempah juga mendapatkan tempat khusus di pasar ritel nasional.
Pameran ini juga memberikan ruang temu bagi investor dan distributor dari berbagai negara. Informa Markets ingin menjembatani kebutuhan global dengan kapasitas produksi lokal Thailand yang terus berkembang.
Thailand menargetkan peningkatan ekspor bahan pangan ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Salah satu strategi yang digunakan adalah memperkuat kolaborasi antara sektor riset dan industri.
Produk Thailand dinilai mampu bersaing secara global karena tetap mengusung kearifan lokal. Di saat yang sama, kualitas dan inovasinya terus ditingkatkan agar sesuai dengan standar internasional.
BACA JUGA: Bawa Pengalaman Unik, Mowilex Berkolaborasi dengan Seniman Thailand
Informa Markets menegaskan bahwa pengembangan sektor pangan tidak bisa dilakukan sendiri oleh industri. Kolaborasi menjadi kunci utama untuk memperkuat daya saing di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Kami ingin memperkuat integrasi antara riset dan produksi agar produk lokal Thailand dapat masuk pasar global secara berkelanjutan,” tutup Rungphech.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita