Fintech Kian Tawarkan Kemudahan Transaksi Online Bagi Perbankan

marketeers article
Ilustrasi belanja online (Sumber: 123RF)

Krisis pandemi COVID-19 membuat industri perbankan dan fintech semakin membutuhkan satu sama lainnya, terutama dalam segi transformasi digital. Industri perbankan, pada era pandemi ini memiliki banyak sekali tantangan dan mengharuskan mereka dapat terbuka pada solusi baru dan belajar dari metode kerja industri fintech.

“Teknologi atau digitalisasi telah menjadi DNA di industri fintech. Dari sisi skalabilitas, kami memiliki teknologi yang bersifat agile dan open sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri keuangan,” ujar Adrian A Gunadi, Co-Founder dan CEO Investree dalam acara Industry Roundtable: Surviving The COVID-19, Preparing The Post, Selasa (16/06/2020).

Kebutuhan akan personalized digital solution bagi perbankan menjadi salah satu kunci. Adanya keterbatasan konsumen untuk melakukan transaksi secara offline ataupun pergi ke kantor cabang menjadi peluang bagi industri fintech untuk bekerja sama dengan industri perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Keberadaan fintech dapat menawarkan transaksi dapat berjalan dengan seamless atau secara digital.

Salah satu contoh kolaborasi antar bank dan fintech yang sudah dijalankan adalah dari sisi loan chanelling. Melalui kemitraan dengan fintech sebagai mitra organisasi dan menggunakan teknologi fintech seperti mesin penilaian kredit, bank dapat menyalurkan pinhaman dengan biaya customer acquisition yang rendah.

“Dengan adanya COVID-19 ini, lembaga keuangan harus bertransformasi digital. Namun, sekarang pilihannya adalah dengan membangun infrastruktur sendiri atau melakukan kolaborasi sebagai salah satu strategi,” pungkas Adrian.

Adrian menambahkan meski fintech masih pemain baru dalam industri keuangan, namun selama tiga bulan terakhir industri ini mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu mencapai di atas 100% year-on-year (YoY) dengan total kumulatif pendanaan yang telah disalurkan industri ini mencapai Rp 106,06 triliun.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related