Fokus Kembangkan Vokasi, IDeA Indonesia Group Melantai di Bursa Saham

marketeers article
Picture of two receptionists at work

Peluang karier di industri hospitality sangat terbuka luas, namun masih sedikit pendidikan vokasi yang menyediakan SDM ideal untuk industri ini. Pada tahun 2009, IDeA Indonesia Group memulai sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan (LKP) di  Kota Metro, Lampung.

Pada tahun 2019, IDeA Indonesia terdorong untuk mendirikan 3 unit usaha yang saling bersimbiosis dengan bisnis utamanya, yaitu PT IDeA Indonesia Akademi, Tbk.,  PT Aidia Indonesia Propertindo, dan PT IDeA Hospitality Management. Setelah 12 tahun berkiprah membangun sumber daya manusia di bidang hospitality, culinary, pastry – bakery, dan creative economy, pada 9 September 2021 lalu, PT IDeA Indonesia Akademi Tbk.  akhirnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Saham perdana ditawarkan dengan harga Rp 140 per saham dengan total dana yang diraup sebesar Rp 29,7 miliar.

PT IDeA Indonesia Akademi, Tbk (IDeA Indonesia) dengan kode saham IDEA adalah perusahaan penyedia jasa Pendidikan dan Pelatihan bidang pariwisata, perhotelan, kapal pesiar, tata boga, restoran, dan ekonomi kreatif. Perusahaan juga mengoperasikan hotel dan restoran, disamping pengembangan operator hotel edukasi melalui dua anak perusahaannya.

Untuk mencapai ke titik ini, jelas bukan pekerjaan mudah. Jatuh bangun dan jalan berliku telah dialami Eko Desriyanto, Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi, Tbk. yang juga perintis perusahaan ini. mengisahkan perjuangannya memulai dari sebuah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) kecil pada 2009.  “IDeA Indonesia saya dirikan untuk mewujudkan gagasan pendidikan vokasi ideal bagi Indonesia, yang tidak hanya mendidik dan melatih, tapi juga membantu penyaluran kerja,” kata peraih gelar S1 Hukum Perdata Islam UIN Yogyakarta ini.

Waktu mendirikan perusahaan ini,  ia  nyaris tidak memiliki modal. Bahkan untuk gedung, dia menempati bangunan tua bekas sekolah yang sudah tidak beroperasi. “Saya tidak memiliki modal, kecuali untuk biaya pengecetan ulang gedung, mencetak brosur, dan biaya operasional tiga karyawan,” ujarnya.

Modal pertama uang sebesar Rp 30 juta dia dapatkan dari pinjaman seorang teman. Sedangkan untuk tenaga pendidik, dia dibantu beberapa teman dan praktisi industri yang mengajar secara paruh waktu di IDeA Indonesia. “Kegiatan rekrutmen calon siswa dilakuan secara door to door ke sekolah-sekolah. Hasilnya selama 9 bulan sosialisasi, hanya 14 siswa yang berhasil direkrut menjadi peserta pelatihan,” katanya.

Untuk mengembangkan bisnis,  Eko percaya bahwa kolaborasi menjadi kata kunci untuk terus tumbuh pada era digital. Terbukti, kolaborasi yang dijalin dengan berbagai pihak menjadikan IDEA tidak hanya bertahan, justru memecahkan rekor pendaftar dan peserta terbanyak pada 2020, padahal banyak sekali bisnis tumbang karena pandemi.

Sejauh ini IDeA Indonesi merupakan Penyedia Jasa Pendidikan Vokasi Pertama di Indonesia yang berhasil IPO dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, yang lebih membanggakan Eko adalah fakta bahwa IDEA telah membantu lebih dari 4.500 alumni untuk bekerja pada sektor pariwisata, hotel, kapal pesiar, restoran, dan ekonomi kreatif. “Artinya, ada lebih dari 4.500 keluarga yang merasakan manfaat keberadaan IDEA,” tandasnya.

Ia menambahkan, dana segar dari IPO untuk mengembangkan platform hybrid learning, mengembangkan cabang, penambahan kapasitas asrama, penyertaan modal pada entitas anak, dan sisanya sebagai dana operasional. “Target bisnis tahun ini kami akan menyelesaikan platform digital hybrid learning dan membuka cabang IDEA bekerja sama dengan hotel-hotel mitra sebagai teaching factory. Saat ini, MGM Horison Group telah menandatangani Non-Disclosure Agreement menuju kerja sama Teaching Factory pada hotel-hotel di bawah management Horison,” paparnya.

Kerja sama ini menargetkan 20 cabang IDEA yang akan dibuka bertahap dalam lima tahun ke depan. IDEA menargetkan minimal 1.000 peserta pelatihan offline pada setiap cabang. Sementara untuk platform hybrid learning, targetnya 10 -15 ribu peserta pelatihan setiap tahun.

    Related