Foto AI Bergaya Studio Ghibli Viral, Waspadai Bahaya Ini

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Fitur terbaru dari ChatGPT yang dapat mengubah foto pribadi menjadi gambar ala Studio Ghibli belakangan viral di jagat maya. Namun, di balik popularitasnya, ada risiko keamanan siber yang patut diwaspadai.

Vladislav Tushkanov, Group Manager Kaspersky Digital Footprint menilai banyak orang belum menyadari bahwa saat mengunggah foto ke layanan kecerdasan buatan (AI), mereka sejatinya sedang menyerahkan data sensitif yang bisa disalahgunakan.

“Terdapat banyak unggahan di dark web dan forum peretas yang menawarkan akun pengguna layanan AI yang dicuri untuk dijual, yang kemungkinan berisi riwayat percakapan pribadi dengan chatbot,” tulisnya, dikutip dari Cybersec Asia, Senin (7/4/2025).

BACA JUGA: Meta Rilis Llama 4 Scout dan Maverick, Model AI Multimodal Terbarunya

Menurut Tushkanov, asisten virtual seperti ChatGPT sering memberi kesan seolah percakapan di dalamnya aman, layaknya obrolan pribadi. Padahal, ketika digunakan untuk mengubah potret bergaya animasi, cara kerja dan pemrosesan data tetap sama seperti layanan online lainnya.

Meskipun banyak perusahaan teknologi besar sudah berupaya melindungi data penggunanya, Tushkanov menilai tetap saja tak ada sistem yang benar-benar aman. Masalah teknis atau aksi peretasan bisa menyebabkan data bocor dan dijual di situs bawah tanah.

Akun pengguna juga bisa dibobol jika perangkat atau kata sandi tidak aman. Parahnya lagi, foto wajah bahkan bisa digunakan oleh pelaku kejahatan untuk meniru identitas seseorang di media sosial atau dalam skema penipuan daring.

“Jika seseorang menggunakan chatbot untuk membahas hal-hal pribadi seperti keuangan atau kesehatan, ini juga bisa dimanfaatkan oleh penjahat untuk melakukan serangan seperti spear-phishing (penipuan siber yang menarget secara spesifik),” ujar Tushkanov.

BACA JUGA: OpenAI Akan Rilis GPT-5 Setelah Dua Model Ini

Tips agar Tetap Aman

Untuk melindungi diri, Tushkanov lantas menyarankan pengguna untuk menerapkan kebiasaan keamanan digital yang baik. Gunakanlah kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, serta aktifkan verifikasi dua langkah jika tersedia.

Ia juga merekomendasi untuk memasang aplikasi keamanan yang lengkap, termasuk pengelola kata sandi, untuk menjaga keamanan perangkat dan akun Anda. Pilih juga layanan resmi yang terpercaya daripada versi tiruan atau proxy.

“Anggap chatbot seperti orang asing di internet. Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau data sensitif, apalagi milik orang lain, tanpa izin,” ucap Tushkanov.

Waspadai juga situs palsu yang mencoba mencuri data login atau menyebarkan malware. Untuk pengguna yang lebih paham teknologi, Tushkanov menyarankan untuk menggunakan model AI lokal yang dijalankan langsung di perangkat jika ingin memproses data sensitif.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS