Foxconn Tawarkan Model Bisnis Baru Ke Indonesia

marketeers article
Foxconn. (FOTO:123RF)

Foxconn mengungkapkan rencananya untuk menawarkan model bisnis baru dan rencananya untuk berinvestasi ratusan triliun ke Indonesia di sejumlah proyek. Chairman Foxconn Young Liu telah bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membahas proyek investasinya di Indonesia.

Adapun nilai rencana investasi tersebut sebesar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 118 triliun dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang. Dalam pembahasan keduanya, Foxconn akan masuk ke Indonesia dengan membuat baterai kendaraan listrik dan berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru RI. Pertemuan tersebut membahas tindak lanjut Nota Kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya terkait dengan rencana investasi Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi rencana investasi Foxconn yang akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta nasional dengan melibatkan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM). Kementerian Investasi/BKPM diperintahkan untuk melakukan pengawalan rencana investasi Foxconn sampai terealisasi.

“Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk segera mengawal sampai pada tahap eksekusi. Presiden berharap, hal ini segera terealisasi dan satu konsep yang paling disenangi presiden ini adalah kolaborasi BUMN, PMA, dan swasta nasional yang melibatkan pengusaha lokal dan UKM,” jelas Bahlil dalam rilis BKPM, Selasa (28/6/2022)

Young Liu menyampaikan apresiasi atas dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang akan sepenuhnya memfasilitasi investasi Foxconn. Perusahaan menawarkan model bisnis baru yaitu BOL (Build, Operate, Localize) untuk investasinya di Indonesia.

“Model bisnis BOL ini memungkinkan Foxconn dan perusahaan Taiwan lainnya untuk dapat bermitra lebih baik lagi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun industri di sini,” ujar Young.

Perusahaan telah bermitra dengan Geely Auto di Cina, PTT di Thailand, dan telah menyelesaikan pembelian fasilitas produksi dari pembuat EV Lordstown di Ohio, AS bulan lalu. Awal bulan ini, lembaga investasi Thailand telah menyetujui Foxconn dan usaha patungan PTT, proyek Horizon Plus Co, senilai THB 36,1 miliar (US$ 1 miliar atau senilai Rp 14,8 triliun), untuk memproduksi baterai EV. Liu telah mengungkapkan bahwa perusahaan juga akan memperluas ke Eropa dan Amerika Selatan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related