Franchise Marketing: Konsistensi adalah Kunci Membangun Persepsi

marketeers article
franchise marketing | sumber: 123rf

Jika Anda tertarik untuk memulai berbisnis franchise, maka Anda perlu mengetahui franchise marketing seperti apa yang paling sesuai dengan bisnis Anda.

Meskipun bisnis franchise memanfaatkan brand marketing strategy dari franchisor, namun Anda juga perlu membangun strategi pemasaran yang terpersonalisasi dan terlokalisasi dengan lingkungan di mana bisnis Anda akan beroperasi.

Untuk memahami konsep dalam bisnis franchise yang satu ini secara lebih mendalam, berikut penjelasan mengenai franchise marketing yang telah Marketeers lansir dari berbagai sumber:

Apa itu franchise marketing?

Melansir dari Indeed, franchise marketing adalah strategi promosi bisnis franchise untuk meningkatkan brand awareness, menarik klien baru, dan mendorong pendapatan dari lokasi tempat franchise beroperasi. Menurut Rock Content, strategi pemasaran franchise ini merupakan segala bentuk aktivitas yang mendorong pertumbuhan bisnis franchise Anda, baik dengan digital marketing hingga public relations.

Marketing plan yang dibuat pun haruslah mencakup berbagai strategi yang dapat membantu Anda untuk mempromosikan bisnis franchise hingga dapat berkembang lebih luas. Pemasaran franchise ini merupakan strategi kolaborasi antara franchisor dan franchisee. 

Franchisor berperan untuk menciptakan brand dan model bisnis yang menguntungkan, sedangkan franchisee membantu menjaga brand reputation dengan nilai-nilai lokal. 

BACA JUGA: 5 Tips Memulai Usaha Franchise, Jangan Salah Perhitungan!

Tipe franchise marketing

Terdapat dua tipe pemasaran yang digunakan oleh bisnis franchise, berikut penjelasannya:

1. Franchise operational marketing

Franchise operational marketing biasanya berfokus pada komunitas lokal di mana bisnis franchise beroperasi. Pemasar dari franchisee dapat membuat berbagai strategi untuk mempromosikan lokasi cabang baru dengan berbagai penawaran menarik.

Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan kupon khusus, membuat acara lokal, dan sebagainya. Jika dalam marketing mix terdapat product, price, place, dan promotion, maka bisnis franchise hanya menggunakan promotion saja. 

Hal ini karena pengembangan produk dilakukan oleh kantor pusat franchisor, lokasi bisnis disarankan atau ditunjuk oleh franchisor, dan umumnya telah ada kontrak terhadap penetapan harga minimum, maksimum, atau direkomendasikan.

2. Franchise development marketing

Pemasar dari franchisor tentu ingin dapat memperluas jangkauan bisnisnya dan memperbanyak franchisee yang menjadi mitra. Oleh karena itu, pemasaran jenis ini dilakukan untuk menarik calon mitra/franchisee baru yang ingin menjalankan dan mengelola bisnis franchise tersebut.

Dalam strategi ini, Anda dapat menyusunnya dalam marketing mix yang mencakup keempat P, baik product, price, place, dan promotion. Misalnya, Anda sebagai franchisor perlu menciptakan produk baru yang unik, harga yang kompetitif, lokasi yang strategis, dan promosi yang efektif.

BACA JUGA: 5 Bisnis Franchise di Bawah Rp 5 Juta, Minim Risiko dan Layak Dicoba!

Pentingnya konsistensi dalam branding

Ketika Anda melakukan pemasaran franchise, penting bagi Anda untuk menjaga brand consistency melalui brand guideline yang dibuat oleh franchisor. Bahkan, beberapa franchisor pun menetapkan sistem tertentu dari segi pemasaran, nilai produk, dan integritas merek agar konsisten di mata konsumen. 

Namun, fleksibilitas kepada para franchisee untuk dapat menyesuaikan strategi pemasarannya agar tetap terlokalisasi juga penting untuk dilakukan. Beberapa elemen branding yang wajib konsisten adalah sebagai berikut:

1. Brand overview

Bagian ini menguraikan visi dan nilai-nilai merek yang memberikan pemahaman mendasar kepada para franchisee mengenai merek yang akan dikelolanya melalui bisnis tersebut.

2. Mission statement

Misi menetapkan maksud dan tujuan bisnis, sekaligus menjadi panduan bagi para franchisee dalam mengambil keputusan atau strategi perusahaan.

3. Visual brand identity

Untuk menjaga konsistensi visual antarcabang atau mitra, setiap franchisee harus mengikuti aturan visual brand yang telah ditentukan oleh franchisor. Visual brand identity ini mencakup penggunaan logo, warna, font, gambar, desain, dan lainnya sebagai sebuah tanda agar brand mudah dikenali oleh pelanggan.

Demikianlah penjelasan mengenai franchise marketing yang bisa Anda lakukan sebagai franchisor maupun franchisee. Konsistensi yang Anda lakukan dalam setiap strategi marketing dan branding adalah hal terpenting.

Jangan sampai ada satu franchisee yang keluar dari aturan atau kontrak yang telah disepakati karena branding yang berbeda bisa membuat pelanggan bingung dan tidak percaya.

BACA JUGA: 5 Ide Franchise Makanan yang Tak Pernah Redup dan Selalu Jadi Incaran!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related