Fuso, Daihatsu dan Isuzu Bakal Tingkatkan Ekspor Mobil

marketeers article
Ilustrasi ekspor mobil. Sumber gambar: 123rf.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan tiga pabrikan mobil asal Jepang yang berproduksi di Indonesia akan meningkatkan ekspor. Adapun ketiga merek tersebut, yakni Fuso, Daihatsu, dan Isuzu.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menuturkan dalam kunjungannya ke Jepang, ketiga pabrikan otomotif itu bakal meningkatkan ekspor melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor. Hal ini diproyeksikan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor otomotif.

BACA JUGA: Kabar Baik! Isuzu Bakal Relokasi Pabrik ke Indonesia

“Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Agus melalui keterangannya, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, untuk perluasan negara ekspor, tiga merek tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) serta Australia.

BACA JUGA: Naik 14,8%, Penjualan Daihatsu Mencapai 71 Ribu pada April 2023  

Tercatat, pada tahun lalu Fuso berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia. 

“Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” ujarnya.

Agus melanjutkan Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan serta menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Untuk itu, dia mendukung Fuso agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh pemerintah dalam berinvestasi.

Pemerintah juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur. Saat ini, Fuso telah memulai Proof of Concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik e-Canter ke Indonesia pada masa mendatang.

“Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor,” kata dia.

Selanjutnya, Daihatsu Motor melalui PT Astra Daihatsu Motor telah berhasil melakukan ekspor ke 77 negara dengan total volume 160.000 unit pada tahun 2022. Pada Mei 2023 lalu, Daihatsu Indonesia juga telah mencapai milestone produksi delapan juta unit kendaran bermotor, dengan 17% atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global.

Di Indonesia, Daihatsu juga menambah investasi sebesar Rp 2,9 triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya. Pemerintah juga mendorong Daihatsu untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan lantaran negara ini merupakan pasar yang potensial bagi Daihatsu, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar. 

“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu untuk meningkatkan pasar ekspor, baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor,” ujar Agus.

Sementara itu, pada pertemuan dengan Isuzu Motors Ltd., Agus mengapresiasi kinerja perusahaan yang telah mampu mengekspor kendaraan niaga Traga produksi Indonesia ke negara-negara lain, seperti Filipina, Laos, Myanmar, dan Timur Tengah. Dengan utilisasi pabrik mencapai 85%, produksi Isuzu Indonesia pada 2022 mencapai 44.694 unit, atau 15% dari total produksi Isuzu di seluruh dunia.

Mulai tahun 2024, Isuzu juga akan memproduksi UD Trucks di Karawang, Jawa Barat yang merupakan pemindahan basis produksi dari Thailand. Agus mengharapkan peningkatan kapasitas produksi Isuzu Indonesia dapat dioptimalkan untuk memperluas pasar ekspor, termasuk ke negara-negara di Afrika.

Hal ini disambut baik oleh pihak Isuzu yang juga meyakini bahwa pasar Afrika memiliki potensi luar biasa. Untuk itu, Isuzu akan mengejar volume produksi di Indonesia sekaligus meningkatkan penjajakan marketing di Afrika.

“Isuzu juga terus berupaya meningkatkan ekspornya hingga ke 150 negara,” tutur Agus.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related