PT Pertamina International Shipping (PIS) menjalin kerja sama dengan International Maritime Employers’ Council (IMEC) yang merupakan organisasi global mewakili kepentingan pengusaha maritim. Langkah tersebut dilakukan agar perseroan tetap unggul menghadapi tren industri pelayaran yang terus berkembang.
Muhammad Baron, Corporate Secretary PIS menjelaskan tujuan lain kerja sama tersebut adalah untuk memastikan perusahaan terus memimpin dalam keunggulan operasional, keselamatan, dan keberlanjutan di industri pelayaran. Dia menyebut dipilihnya IMEC sebagai mitra kerja sama lantaran organisasi itu beranggotakan pemilik kapal, operator, dan perusahaan ship management terkemuka di seluruh dunia.
BACA JUGA: Pertamina International Shipping Bidik Kontribusi Bisnis Hijau 34%
“PIS telah menjadi anggota IMEC pertama dari Indonesia, ini adalah langkah untuk membangun hubungan lebih kuat dengan pemangku kepentingan internasional,” ujar Baron melalui keterangan resmi, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, peranan IMEC sangat penting dalam menangani tantangan tenaga kerja atau awak kapal seperti di antaranya mempromosikan praktik terbaik, membangun kapabilitas, dan merumuskan kebijakan yang berdampak pada sektor maritim.
BACA JUGA: Pertamina International Shipping Tekan Polusi dengan 2 Teknologi
Organisasi ini juga bekerja sama dengan badan internasional, seperti International Labour Organization (ILO) dan International Maritime Organization (IMO) untuk mendorong praktik kerja yang berkelanjutan dan adil di sektor pelayaran.
Baron menjelaskan keanggotaan ini menegaskan komitmen PIS untuk selaras dengan standar internasional sekaligus berkontribusi dalam diskusi global terkait keunggulan tenaga kerja maritim, keberlanjutan operasional, dan inovasi.
Kolaborasi keduanya diawali dengan diskusi mencakup topik penting seperti digitalisasi manajemen awak kapal, standar pelatihan, dan keberlanjutan lingkungan. Langkah ini tidak hanya memperluas jaringan bisnis perusahaan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaut Indonesia untuk mengasah kompetensi mereka di tingkat global.
Dengan bergabungnya PIS dalam operasional pelayaran internasional, pelaut Indonesia kini memiliki platform untuk menunjukkan kemampuan mereka yang setara dengan standar internasional. Baron mengungkapkan jika menilik suplai pelaut dunia, Indonesia masuk dalam lima besar bersama dengan Filipina, Cina, dan India.
Melalui kolaborasi ini, kedua pihak juga sepakat untuk berkomitmen bersama dalam mengurangi jejak karbon industri maritim dalam praktik global di sektor pelayaran.
“Ke depannya kami berharap akan terus mendukung pelaut-pelaut Indonesia untuk bersaing di tingkat global,” kata Baron.
Editor: Ranto Rajagukguk