GAIKINDO: Industri Otomotif Harus Beradaptasi dengan Digitalisasi dan Ramah Lingkungan

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
22 September 2020
marketeers article
Close-up of sellers hands with keys and buyer after transaction in car showroom

Kondisi industri otomotif Indonesia bisa dibilang mengalami tantangan berat pada masa pandemi. Tidak hanya karena lanskap perekonomian yang menunjukkan penurunan, peraturan pembatasan sosial juga menyebabkan kebutuhan berkendara masyarakat menurun drastis.

Jika dilihat dari data yang dikumpulkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) penjualan otomotif di Indonesia menurun drastis sejak pandemi melanda. Dari tahun 2019 ada 1 juta kendaraan roda empat per tahun terjual, di tahun ini diperkirakan hanya mencapai 600 ribu kendaraan yang bisa terjual.

“Kondisi ini mendorong revisi target penjualan karena nyatanya banyak perkiraan yang meleset seperti peningkatan yang diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus, dengan kondisi seperti ini sepertinya belum bisa terjadi,” kata Kukuh Kumara Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) di acara Industry Roundtable Actualizing The Post Normal: Year 2021 & Beyond, Selasa (22/09/2020).

Penurunan ini juga terjadi di lanskap penjualan ekspor kendaraan bermotor roda empat dari Indonesia. Padahal Indonesia sudah dipercaya untuk mengekspor ke 80 negara di dunia. Kukuh menginfokan tahun lalu, Indonesia mengekspor hingga 300 ribu kendaraan. Angka tersebut diperkirakan hanya mencapai 175 ribu kendaraan tahun 2020.

“Hal ini karena pada dasarnya kondisi ekonomi secara global juga sedang mengalami penurunan,” tambah Kukuh.

Tantangan yang lebih besar diperkirakan akan melanda industri otomotif di Indonesia. Menyusul ketentuan baru mengenai pajak berdasarkan emisi gas buang, Pelaku industri disarankan untuk bersiap dan mulai menyesuaikan produksi dengan ketentuan baru ini. Ketentuan ini didorong dengan rencana pemerintah dalam mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.

“Indonesia sendiri sudah masuk ke 1 million club, yaitu negara yang berhasil memproduksi lebih dari satu juta kendaraan roda empat per tahun. Potensi ini tentu sangat besar mengingat share yang cukup seimbang yang terjadi di pasar. Yang diperlukan sekarang adalah beradaptasi dengan lanskap industri yang semakin digital dan ramah lingkungan,” tutup Kukuh.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related