Gali Potensi Atlet, ASKI Bawa Atlet ke KWF World Conference Tokyo Jepang

marketeers article
ASKI memenuhi undangan dari untuk menghadiri Karatenomichi World Federation (KWF). (Foto: ASKI)

Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI) terus mendorong peningkatan kompetensi para karateka. Pengembangan pun tidak hanya berfokus di wilayah nasional. Untuk memperluas pengalaman para anggota, ASKI memenuhi undangan dari untuk menghadiri Karatenomichi World Federation (KWF).

ASKI akan mengikuti kegiatan 10th KWF World Conference dalam bentuk Shihankai Special International Seminar dan World Cup 2023 pada 9-15 Oktober di Tokyo Jepang.

ASKI merupakan anggota dari Federasi Olahraga Karate-DO Indonesia (FORKI). Organisasi ini memilliki anggota sekitar 11.000 karateka yang terbagi dari 32 provinsi.

BACA JUGA: The Big 4, Film Action Komedi Garapan Timo Tjahjanto Hadir di Netflix

“Kegiatan ini baru pertama kali diikuti oleh KWF Indonesia, semoga para karateka mampu memberikan hasil terbaik dan dapat mengharumkan bangsa indonesia di kancah internasional,” ungkap Marisi Zainuddin Sihotang, Ketua Dewan Guru ASKI dalam laporannya.

Di dalam upaya peningkatan kompentensi dan prestasi para anggota, ASKI terus berupaya meningkatkan kapasitas organisasi untuk dapat memberikan wadah seluas-luasnya kepada seluruh anggota.

BACA JUGA: Hoops Indonesia Hadirkan Merchandise Resmi FIBA Basketball World Cup 2023

Harapannya, organisasi dapat memiliki banyak peluang dalam meningkatkan  dan prestasi baik pada kancah nasional maupun internasional. Hal ini tercermin dari keanggotaan ASKI pada organisasi karate Internasional yaitu Karatenomichi World Federation (KWF) sehingga terbentuknya KWF Indonesia.

Melalui monentum 10th KWF World Conference, ASKI/ KWF Indonesia mengirimkan 23 orang karateka yang terdiri dari Ketua Dewan Guru dan Perwakilan Anggota Dewan Guru, Pengurus Pusat, serta para atlet.

“Di sini, ASK/KWF Indonesia didukung juga oleh para perusahaan, meliputi PT TBS Energi Utama Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk, PT Pertamina Hulu Energi, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,“ tutup Marisi.

Related