Gandeng Kemendag, Telkom Incar Pasar Game US$ 665,77 Miliar

marketeers article
Momen penandatanganan kerja sama antara Indigo, Nuon dan Dirjen PEN Kemendag untuk dorong startup gim lokal tembus pasar global. (Dok. Telkom).

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon) bersinergi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengincar pasar game yang diproyeksi terus meningkat pada 2030 hingga US$ 665,77 miliar.

Kerja sama tersebut dilakukan guna mempercepat pengembangan industri game nasional dan mempersiapkan lebih banyak startup game meraih pasar dunia. Deputy EVP CX & Digitization Telkom Fauzan Feisal menjelaskan perusahaan melalui Indigo berperan utama dalam melakukan inkubasi bagi startup digital dan pengembang game.

BACA JUGA: Fokus Raih Profit, Anak Usaha Telkomsel Raih Pendapatan Puluhan Miliar pada 2023

Inkubasi tersebut meliputi pendanaan, bimbingan, mentoring, fasilitas, dan akses modal bagi startup game lokal yang terpilih oleh Indigo. Sementara itu, Nuon, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten hiburan digital, bersama dengan Ditjen PEN Kemendag berperan dalam mempromosikan produk dan profil para startup melalui platform Ina Digi Export.

Perannya termasuk mempromosikan industri game Indonesia ke mancanegara melalui negara-negara perwakilan perdagangan yang dimiliki oleh Kemendag. 

“Lewat kerja sama dengan Indigo dan Kemendag, kami berharap bisa meningkatkan kapabilitas studio gim di Indonesia sehingga tidak hanya meraih pasar lokal, tetapi bisa masuk ke pasar regional dan pasar global,” kata Fauzan melalui keterangannya, Senin (29/1/2024).

BACA JUGA: Telkomsel Poin Jadi Strategi Jaga Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar game global tahun 2022 sebesar US$ 249,55 miliar. Pada tahun 2023, angka tersebut tumbuh 12,9% menjadi US$ 281,77 miliar

Selain itu, berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang game terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Tercatat, ada sebanyak 256 game yang telah dibuat oleh pengembang Tanah Air.

Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi menyebut industri game harus inovatif adaptif dengan situasi pasar. Pelaku game Indonesia diharapkan tidak kehilangan peluang dengan terus meningkatkan kualitas dan daya saing untuk merebut pasar.

“Kita harus bisa menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain. Misalnya mengangkat cerita-cerita kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam gim,” ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related