Gandeng MarkPlus Institute, IBM Asmi Dorong Peningkatan SDM

marketeers article
MarkPlus Institute dan Institut Bisnis dan Ekonomi ASMI jalin MoU. (Dok MarkPlus)

Institut Bisnis dan Multimedia (IBM) Asmi menggandeng MarkPlus Institute dalam rangka kerja sama peningkatan sumber daya manusia (SDM). Kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) itu akan diimplementasikan untuk pengabdian masyarakat, program riset, pembelajaran, hingga sertifikasi.

“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang baik, dengan adanya kerja sama ini dapat merangkul yayasan-yayasan, pelajar, dan yang lainnya,” kata Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MCorp di Jakarta, Jumat (24/2/2023).

Acara penandatanganan kerja sama tersebut dihadiri oleh Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MCorp, Angelica Tengker, Ketua Yayasan Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI), dan Brigjen TNI Rano MA Tilaar. Angelica Tengker dalam sambutannya mengatakan entrepreneur yang ingin memulai usaha tapi tidak memiliki bekal manajemen dan administrasi yang baik pasti akan berantakan.

BACA JUGA: MarkPlus Institute ASEAN: Entrepreneurial Marketing Penting Tingkatkan Bisnis Pascapandemi

“Di satu sisi kalau kita hanya ingin omzet, jika tidak memiliki entrepreneur mindset maka akan selalu terjebak di situ, maka harus memiliki value meski itu kecil yang bisa berdampak kepada perusahaan. Itu yang harus dilahirkan di kampus kita,” ujar Angelica. 

Angelica berharap IBM Asmi bisa berkontribusi dalam pengembangan berbagai sektor bisnis, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Apalagi sektor tersebut menjadi tulang punggung perekonomian dan memperoleh perhatian besar dari pemerintah.

“Kami juga berterima kasih dengan adanya sertifikasi dari MarkPlus akan mengangkat Asmi, dan tidak hanya di situ kami juga akan betul-betul membekali mereka. Jadi mahasiswa kami punya nilai lebih dari MarkPlus, jadi ini satu pemikiran yang cukup panjang, mulai dari sisi demografi dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara itu, Rano AM Tilaar, Brigjen TNI menilai setiap orang memiliki hak untuk belajar. Meski tidak setara secara fasilitas, namun segmen menengah ke bawah tetap memiliki hak untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai.

BACA JUGA: Gandeng MarkPlus Institute, ITS Hadirkan Program Studi MMT In Technomarketing

“Mari kita membangun pondasinya-pondasinya dengan apa dengan perencanaan yang baik akan menentukan segmen. Setelah itu jalin kerja sama, kemudian implementasinya kita akan datangkan informasi. Tinggal bagaimana nanti bisa diisi oleh sosok-sosok yang berkompeten tentang masalah-masalah teknis di dalam ide yang disampaikan. Sudah saatnya kita menentukan segmen yaitu dengan membentuk segmen untuk menengah ke bawah,” tutur Brigjen TNI Rano.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related