Gandeng Sejumlah Hotel, ELSA Speak Latih SDM Pariwisata

marketeers article
Gandeng Sejumlah Hotel, ELSA Speak Latih SDM Pariwisata (FOTO:ELSA Speak)

English Learning Speech Assistant atau ELSA Speak, salah satu platform pelatihan bahasa Inggris dengan kecerdasan buatan menggandeng sejumlah hotel dan lembaga pelatihan hospitality. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mengakuisisi pengguna serta memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada SDM di bidang pariwisata.

Perusahaan mengatakan di era saat ini, bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal yang dapat digunakan untuk memajukan pariwisata di Indonesia. Perusahaan juga akan berfokus kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri hospitality untuk peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan bahasa Inggris secara modern dengan membuat personalisasi pembelajaran bagi setiap SDM.

Dengan fitur pengenalan suara dan kecerdasan buatan yang dimiliki ELSA, karyawan dapat berlatih dan berkomunikasi setiap hari. Selain itu, pemimpin SDM dapat memantau secara langsung peningkatan setiap SDM dengan menggunakan dashboard ELSA Speak secara komprehensif agar investasi dalam pelatihan memiliki hasil yang baik dan terukur.

“Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Sebab itu, untuk pemulihan sektor pariwisata membutuhkan persiapan yang sangat matang, termasuk kesiapan SDM pariwisata sebagai penggerak,” kata Yasser Muhammad Syaiful, Country Manager ELSA Speak Indonesia dalam rilis perusahaan, Rabu (29/6/2022).

ELSA Speak berkolaborasi dengan beberapa hotel di Indonesia, seperti Avenze Hotel, dan Vasa Hotel Surabaya serta
lembaga pelatihan hospitality seperti Bina Mutu Bangsa, untuk meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan bahasa Inggris. Kolaborasi ini sudah berjalan dan telah diikuti oleh lebih dari ratusan karyawan di industri hospitality dan secara bertahap akan terus bertambah.

“Untuk jangka panjang, majunya pariwisata Indonesia melalui kemampuan bahasa Inggris tidak hanya akan menguntungkan dari segi ekonomi, tentunya akan membawa kebiasaan baik kepada masyarakat di luar sektor pariwisata untuk semakin semangat dalam meningkatkan keterampilan bahasa Inggris,” kata Adjie Gumelar, CEO Bina Mutu Bangsa.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, ada sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI aktif mengembangkan inovasi strategi pembangunan dan pengembangan, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia untuk keberlangsungan industri kepariwisataan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related