Ganjar Pranowo: Jawa Tengah Ingin Bersaing dengan Vietnam

marketeers article
Businessman in safety helmet touching virtual interface screen as concept of industry

Perekonomian Jawa Tengah mengalami perlambatan akibat dampak pandemi COVID-19. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini, sudah mulai terlihat ada pergerakan ekonomi. Beberapa sektor sudah mulai tumbuh, meskipun masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sejak Juni 2020 ekspor dari Jawa Tengah mulai meningkat. Peningkatan ini terjadi baik di sektor migas dan nonmigas. Tren positif ini terus berlanjut hingga bulan Agustus yang mana ekspor dari Jateng naik hingga 38%.

Di sisi lain, investasi di wilayah ini juga mulai berdatangan. Target investasi Jateng di semester I telah tercapai. Bahkan, realisasinya melebihi dari target yang ditetapkan.  “Ini artinya, Jawa Tengan masih terlihat seksi di mata investor untuk menanamkan investasi,” kata Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah pada acara Government RoundTable, bertema COVID-19: NEW, NEXT & POST: Pemulihan Ekonomi di Jawa Tengah, hari ini, (05/11/2020).

Ganjar menambahkan, agar investasi terus berlanjut harus didukung dengan situasi yang kondusif di mata investor. Sehingga, Pemprov Jateng terus berupaya memediasi antara pengusaha dan buruh terkait UU Omnibus Law yang sudah ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo.

“Pengusaha dan buruh kami pertemukan dan duduk bersama. Dengan begitu, terjadi keterbukaan dan menghilangkan saling curiga. Hasil akhirnya, kondisi tenang dan investor bisa nyaman,” tambahnya.

Untuk lebih menarik investasi, Pemprov Jateng sudah menyiapkan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sekarang ini, sudah ada KEK Kendal yang sedang dalam proses pembangunan. Di KEK Kendal nantinya akan ada industri otomotif, tekstil, furniture, dan lainnya.

Kemudian, ada KEK Brebes yang kajian perencanaannya sudah mencapai 80%. Lalu, ada KEK Batang yang ditargetkan awal tahun depan sudah dilakukan groundbreaking.  “Berbagai KEK ini untuk meningkatkan daya saing Jawa Tengah. Namun, perlu dicatat, Jateng tidak mau bersaing dengan Jawa Barat dan Jawa Timur. Kami ingin bersaing dengan Vietnam,” pungkas Ganjar.

Related