Gara-Gara Corona Pertumbuhan Pelanggan 5G Melambat

marketeers article
Creative 5G internet on night city backdrop with connections. Web network concept. Double exposure

Data Ericsson Ericsson Mobility Report edisi Juni 2020 memperkirakan jumlah pelanggan layanan 5G di seluruh dunia akan mencapai 190 juta pada akhir 2020 dan 2,8 miliar pada akhir 2025. Di wilayah Asia Tenggara dan Oseania, 5G diperkirakan mencakup 21% pelanggan seluler pada 2025.

Meskipun angka tersebut terlihat besar, kenyataaanya pertumbuhan jumlah pelanggan 5G di beberapa negara melambat akibat pandemi.

“Keberhasilan 5G tidak hanya diukur dari jumlah pelanggan yang tinggi, karena dampak dari teknologi ini pada akhirnya juga dinilai dari manfaatnya bagi masyarakat dan pelaku usaha,” jelas Jerry Soper, Country Head of Ericsson Indonesia

Baginya 5G adalah platform yang dibuat untuk inovasi karena teknologi ini akan merumuskan ulang cara orang berinteraksi, cara masyarakat melakukan kegiatan sehari-hari, serta cara bisnis bekerja.

Menurut data Ericsson Consumer Lab, 83% responden dari 11 negara menyatakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) membantu mereka menjalani masa lockdown. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penerapan dan penggunaan berbagai layanan ICT, seperti, aplikasi e-learning dan kesehatan, yang dapat membantu masyarakat menyesuaikan diri dengan kenyataan baru, didukung oleh konektivitas.

Ke depannya, 57% responden menyatakan akan menabung demi keamanan keuangan mereka, sementara sepertiga lainnya berencana berinvestasi pada 5G dan jaringan broadband yang ditingkatkan di rumah mereka. Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan gelombang pandemi lainnya.

Related