Garuda Indonesia Berhasil Bayar Utang US$ 536 juta

marketeers article
Garuda Indonesia (Foto: 123RF)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membayar utang sebesar US$ 536 juta atau setara Rp 8,3 triliun (kurs Rp 15.525 per US$). Adapun jumlah yang dibayarkan merupakan sebagian utang dari total keseluruhan sebesar US$ 624 juta dengan bunga 6,5% yang jatuh tempo pada tahun 2031.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia menuturkan perseroan melunasi sebagian jumlah pokok surat utang porsi Reg-S dan sukuk sebesar US$ 113 juta melalui skema penawaran tender atau tender offer dengan total nilai pelaksanaan sebesar US$ 49 juta. Pembayaran tersebut dilakukan secara bertahap pada 21 Desember 2023 untuk surat utang dan 29 Desember 2023 untuk sukuk.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Group Layani 71.678 Penumpang saat Nataru 2023

Pelunasan sebagian utang dilakukan kepada pemegang surat utang dan sukuk yang mayoritas merupakan para kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pelunasan tersebut dirampungkan dengan menggunakan sumber dana dari kas internal perusahaan.

“Selesainya aksi korporasi pelunasan menjadi salah satu komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kepercayaan para kreditur yang selaras dengan berbagai langkah perbaikan kinerja yang ditempuh pasca PKPU. Inisiatif ini juga diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan untuk menjadi semakin sehat ke depannya terutama dari sisi kemampuan likuiditas dan solvabilitas perusahaan sehingga operasional dapat berlangsung optimal dan adaptif dalam mewujudkan performa kinerja yang kami proyeksikan akan tumbuh semakin positif,” kata Irfan melalui keterangannya, Jumat (5/1/2024).

BACA JUGA: Tumbuh 22%, Garuda Indonesia Group Siapkan 1,8 Juta Kursi saat Nataru

Menurutnya, pelunasan sebagian surat utang dan sukuk merupakan bagian dari langkah proaktif Garuda Indonesia untuk memastikan fundamental kinerja keuangan perusahaan tumbuh solid. Salah satunya turut ditunjang dengan langkah berkelanjutan dalam perbaikan kinerja ekuitas melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas, dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas perusahaan.

Aksi korporasi tersebut juga menjadi representasi niat baik (goodwill) perusahaan secara berkelanjutan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat berjalan makin prudent. Irfan menyebut secara umum Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten.

Hal tersebut terefleksikan dalam capaian pendapatan usaha secara group hingga periode kuartal III tahun 2023 yang tumbuh sebesar 48,32% menjadi US$ 2.233,25 juta jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan pendapatan usaha hingga kuartal III tersebut turut dikontribusikan oleh pendapatan usaha yang dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% (yoy) menjadi US$ 1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$ 274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$ 234,91 juta. Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow perusahaan, outlook pemulihan kinerja diharapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten bertumbuh positif.

“Selain itu, melalui berbagai langkah strategis yang terus kami tingkatkan untuk menjaga kinerja perusahaan ini turut mencerminkan komitmen dalam upaya pemenuhan kewajiban pelunasan lainnya yang akan jatuh tempo secara disiplin dan akuntabel,” kata Irfan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related