Garuda Indonesia Catatkan 850 Penerbangan per Pekan

marketeers article
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sumber gambar: 123rf

Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan setiap pekan mampu melayani rata-rata penerbangan sebanyak 850 kali untuk rute domestik dan internasional. Angka ini tumbuh sebesar 32% dibandingkan periode bulan Juni 2022.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia mengungkapkan kinerja positif tersebut diraih setelah manajemen melakukan optimalisasi cost structure dan restrukturisasi kinerja. Selama tiga bulan terakhir, dia juga mengklaim dapat meraih kinerja positif dari aspek pendapatan usaha.

“Secara bertahap Garuda Indonesia juga melakukan penambahan frekuensi penerbangan khususnya pada rute-rute penerbangan dengan kinerja positif. Hingga periode Agustus 2022 ini, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan frekuensi sebesar 32% dibandingkan periode Juni 2022 di mana per minggunya dapat mencatatkan rata-rata frekuensi penerbangan sebesar 850 penerbangan,” ujar Irfan melalui keterangannya, Senin (15/8/2022).

Menurutnya, dengan kinerja yang positif, perusahaan mampu menekan kerugian. Tercatat, sepanjang kuartal I tahun 2022, Garuda Indonesia secara grup mencatatkan penurunan realisasi rugi hingga US$ 224,14 juta, atau menyusut 42% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021 sebesar US$ 385,36 juta.

Capaian tersebut berhasil diraih dengan adanya penurunan beban usaha perusahaan pada awal tahun 2022 ini yang tercatat US$ 526,34 juta saat kuartal pertama yang mana mana pembukuan beban usaha tersebut lebih rendah 25% dari catatan beban usaha tahun lalu sebesar US$ 702,17 juta. Adapun penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban, seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan-perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan.

“Kami tentunya berupaya memastikan pencapaian yang telah diraih perseroan hingga sampai di titik ini akan terus kami lanjutkan dan maksimalkan dalam menjalankan mandat menjadikan Garuda Indonesia, perusahaan yang makin kuat dan berdaya saing kedepannya untuk menghadirkan layanan terbaik bagi bangsa,” ujarnya.

Irfan optimistis ke depan kinerja bisnis perusahaan pelat merah itu akan terus membaik. Dengan begitu, proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan intensifikasi rencana strategis perusahaan akan mempercepat pemulihan kinerja.

“Kami meyakini dengan strategi dan business plan yang terus didiskusikan secara intensif, mempertimbangkan kondisi aktivitas perjalanan masyarakat khususnya melalui transportasi udara yang makin menunjukkan tren positif, serta beban kewajiban Perusahaan yang turun signifikan melalui proses PKPU ini diharapkan dapat mendorong akselerasi pemulihan kinerja perusahaan sekaligus mewujudkan maskapai Garuda Indonesia sebagai bisnis yang simple dan profitable,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related