Garuda Indonesia Kembalikan Dua Pesawat ke Lessor

marketeers article
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sumber gambar: 123rf

Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengembalikan dua unit pesawat yang disewa kepada lessor. Kedua pesawat tersebut, yakni Bombardier CRJ-1000 yang diproduksi perusahaan berbasis di Montreal, Kanada.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi armada yang dilakukan perusahaan. Rencananya pengembalian pesawat dilakukan secara bertahap dengan total armada mencapai 18 unit yang pernah dioperasikan oleh Garuda Indonesia.

Adapun tindak lanjut pengembangan armada tersebut merupakan bagian dari hasil tindak lanjut kesepakatan negosiasi bersama lessor pesawat Bombardier CRJ-1000, yakni Nordic Aviation Capital (NAC) serta Export Development Canada (EDC).

“Pengembalian armada tersebut merupakan bagian dari strategi restrukturisasi armada yang dijalankan Garuda Indonesia sejalan dengan telah dirampungkannya putusan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) termasuk intensifikasi rencana strategis perusahaan dalam rangka percepatan pemulihan kinerja. Pengembalian dua pesawat Bombardier CRJ-1000 dengan nomor registrasi PK-GRQ dan PK-GRN tersebut diberangkatkan pada pukul 09.00 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju MHIRJ Facility Service Centre, Tucson, Arizona, Amerika Serikat (AS),” kata Irfan melalui keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Menurutnya, pengembalian armada tersebut merupakan bagian dari langkah transformasi Garuda Indonesia guna memperkuat fundamental operasional yang lebih solid dengan mengoptimalkan utilisasi armada serta penyesuaian alat produksi termasuk spesifikasi pesawat yang disesuaikan dengan segmentasi dan karakteristik pasar. Hal ini turut sejalan dengan komitmen kami untuk makin cermat dan prudent dalam mengembangkan langkah ekspansi kinerja dengan basis kebutuhan alat produksi yang lebih terukur dan mengedepankan basis landasan cost leadership dalam setiap prosesnya.

Sebelumnya, pada tanggal 19 Juli 2022 lalu Garuda Indonesia juga telah mengembalikan satu-satunya armada Boeing 737 Max-8 dengan nomor registrasi PK-GDA kepada lessor Bocomm Leasing di Belanda. Langkah restrukturisasi perusahaan dalam jangka panjang juga dioptimalkan melalui kesepakatan bersama dengan lessor terkait dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa, seperti penerapan skema power by-the-hour untuk pembayaran biaya sewa pesawat yang mana perusahaan akan membayar biaya sewa berdasarkan jam terbang pesawat.

Irfan mengklaim melalui berbagai langkah strategis tersebut, Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat narrow body hingga di kisaran 30% dan pesawat wide body hingga di kisaran 69%. “Kami juga akan terus mengevaluasi kondisi rute yang beroperasi dengan menyesuaikan jenis armada berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan armada wide body untuk rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan. Sementara itu, untuk memberikan berbagai alternatif destinasi penerbangan internasional bagi para pengguna jasa, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi bersama dengan airline partner baik melalui skema interline maupun codeshare,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related