Gelar MPC 2022, MarkPlus, Inc. Komitmen Sebar Semangat Entrepreneurship

marketeers article

MarkPlus, Inc. bakal menyelenggarakan kegiatan MarkPlus Conference (MPC) 2022 pada 8 hingga 9 Desember 2021. Dalam kegiatan tersebut, perseroan berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak pengusaha guna membantu pemulihan ekonomi nasional.

Chief Executive Officer (CEO) MarkPlus, Inc. Taufik mengatakan, gelaran konferensi tahun ini dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, kegiatannya tak hanya berfokus pada kegiatan pemasaran. Konferensi yang telah digelar ke-16 ini akan menghadirkan pengusaha-pengusaha sukses untuk membagikan rahasianya dalam menjalankan bisnis.

“Jadi, nanti acara MarkPlus Conference mulai tahun ini itu nanti hari pertama mengenai hari marketing hari kedua adalah hari entrepreneurship. Kami  mengundang beberapa entrepreneur yang luar biasa karena mungkin memulai dengan cara-cara yang luar biasa dan berkembang dengan cepat,” ujar Taufik dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Menurutnya, salah satu pengusaha sukses yang akan menjadi pemateri dalam kegiatan, yakni Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana. Mereka merupakan pengusaha sukses dengan membangun bisnis di bidang kosmetik dan transportasi.

Mereka juga dikenal sebagai pemodal dari klub sepak bola yang berkompetisi di Liga 1, Arema Malang pada musim kompetisi 2021. Adapun alasan dipilihnya mereka bintang tamu lantaran kesuksesannya membangun bisnis dengan cepat.

Tak hanya itu, Taufik menyebut, strategi bisnis yang dijalankan pasangan suami istri tersebut terbilang cukup unik dan di luar kebiasaan. Pasalnya, mereka justru memasang iklan di luar negeri sebagai media promosi dan terbukti suskses mendapatkan perhatian publik.

“Mereka ini  pasangan entreprenuer luar biasa. Bisnis belum sampai 10 tahun, tapi perkembangannya luar biasa. Bahkan, melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, yaitu pasang iklan di Time Square New York, Amerika Serikat (AS), ini tidak pernah bahkan oleh perusahaan besar seperti Indofood dan Mayora,” ujarnya.

Taufik menambahkan, adanya dorongan untuk menggali kiat-kiat sukses pengusaha muncul setelah banyaknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang berhasil meningkatkan kelasnya namun tak mampu berkembang di level yang lebih tinggi. Penyebabnya, para pengusaha tersebut tidak mampu mengembangkan ide kreatifnya lebih banyak lagi.

“Biasanya salah satu hambatnan UKM sekarang kalau jadi besar tiba-tiba jadi mandek. Dia kehilangan kreativitas dan ini nantinya kita harapkan tidak ada lagi. Kita ingin memperbesar entrepreneur di Indonesia,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related