Gelar RUPS, BCA Tebar Dividen Rp 270 per Lembar Saham

marketeers article
Dewan direksi PT Bank Central Asia Tbk usai melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Sumber gambar: pers rilis.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 270 per lembar saham. Hal itu disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) secara luring dan daring menggunakan aplikasi yang disediakan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yaitu Electronic General Meeting System KSEI.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank BCA menjelaskan jumlah dividen yang dibagikan meningkat 31,7% dibandingkan tahun buku 2022. Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 42,5 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2023, sehingga sisa yang akan dibayarkan pada tanggal yang akan ditetapkan sebesar Rp 227,50 per saham.

BACA JUGA: Naik 19,4%, Laba Bersih BCA Capai Rp 48,6 Triliun pada 2023

Adapun jumlah dividen yang dibagikan setara 68,35% dari total laba bersih BCA tahun 2023 yang mencapai Rp 48,64 triliun. Total laba yang dialokasikan untuk dividen mencapai Rp 33,28 triliun.

Rasio dividen yang dibagikan BCA tercatat naik dari semula 62,12% untuk tahun buku 2022 dan kini menjadi 68,35%. Selain dikembalikan kepada investor dalam bentuk dividen, sebanyak Rp 486,39 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan sisanya menjadi laba ditahan perusahaan.

BACA JUGA: Hingga September 2023, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 36,4 Triliun

“Hasil keputusan RUPST BCA hari ini menunjukkan komitmen perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham. Kami optimistis atas prospek bisnis ke depan dan tetap melangkah secara prudent sepanjang 2024, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” ujar Jahja melalui keterangannya, Kamis (14/3/2024).

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 BCA membukukan kinerja dengan kenaikan laba bersih sebesar 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Secara umum perseroan dan entitas anak usaha menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan total kredit 13,9% secara tahunan (yoy), atau di atas rata-rata industri.

Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70%, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62%. Laba bersih yang diraih ditopang dari pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

“Kami berterima kasih kepada para nasabah atas kepercayaannya, seluruh stakeholders yang terus memberikan dukungan, serta pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan regulator lainnya, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid. Kami melihat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan stabil, serta berpotensi terus tumbuh di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global dan regional,” tutur Jahja.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related