Gen Z Harus Pintar Manajemen Keuangan, Hindari 5 Bad Money Habits Ini

marketeers article
manajemen keuangan | sumber: 123rf

Manajemen keuangan adalah salah satu hal terpenting yang perlu dipelajari oleh Generasi Z (Gen Z). Manajemen keuangan yang buruk bisa jadi tidak menimbulkan masalah pada saat itu juga, melainkan berdampak besar dalam jangka panjang.

Hal ini tentu membuat Gen Z tidak dapat bebas secara finansial dan mungkin terjerat dalam permasalahan keuangan. Bad money habits yang tidak diperbaiki akan mendorong seseorang pada berbagai masalah, seperti terjerat utang hingga tertipu pinjaman online. 

Sungguh merugikan, bukan? Oleh karena itu, Anda sebagai Gen Z harus pintar dalam manajemen keuangan. Cara yang bisa Anda lakukan adalah menghindari beberapa bad money habits berikut ini yang dilansir dari New Trader U.

1. Tidak disiplin terhadap pengeluaran

Penyebab utama dari permasalahan keuangan adalah tidak disiplinnya Anda dalam mengelola pengeluaran. Anda mungkin mendapatkan penghasilan yang cukup, namun sering kali lupa atau khilaf dalam mengalokasikan uang. 

Anda bisa saja menggunakan uang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan. Terlalu boros dalam mengeluarkan uang akan membuat Anda cepat habis sebelum memasuki akhir bulan. 

Sebagai contoh, Anda setiap hari membeli kopi di cafe dengan harga yang jauh lebih mahal jika membuatnya sendiri. 

BACA JUGA: Tiga Tips Kelola Cicilan Tanpa Kartu Kredit Saat Kondisi Keuangan Sulit

2. Kurangnya literasi keuangan

Tips manajemen keuangan kedua bagi Gen Z saat ini adalah perlu memiliki literasi keuangan yang baik. Hal ini akan memengaruhi bagaimana seseorang dapat mengelola pemasukan dan pengeluarannya secara lebih teratur dan terkontrol.

Selain itu, Anda bisa melakukan manajemen keuangan sederhana dengan mengalokasikan sebagian uang Anda untuk menabung dan berinvestasi. Dengan begitu, arus pengeluaran Anda akan jauh lebih tepat dan menghasilkan keuntungan di masa depan.

Peningkatan literasi keuangan bisa Anda lakukan dengan membaca buku, menonton YouTube, atau bahkan mengikuti kelas manajemen keuangan.

3. Impulsive Buying

Bad money habits yang ketiga adalah fenomena impulsive buying di kalangan anak muda. Saat ini, strategi marketing terus berkembang menjadi lebih kreatif dan inovatif. 

Jika Anda tidak berhati-hati dan tidak memiliki kontrol diri, Anda bisa terlena oleh berbagai penawaran yang diberikan. Anda mungkin bisa melakukan pengambilan keputusan dengan begitu cepat tanpa memikirkan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. 

Jangan sampai Anda melakukan pembelian sia-sia dan malah berdampak pada kesehatan keuangan Anda. Alokasikan keuangan Anda pada pos pengeluaran yang tepat dan selektif dalam melakukan pembelian yang memang bermanfaat bagi Anda.

BACA JUGA: Empat Pola Pikir Keliru Saat Kelola Keuangan Pribadi

4. Fear of Missing Out (FOMO) 

Gen Z sering kali terlena akan pencapaian orang lain, terutama dari segi harta dan kekayaan. Pencapaian orang lain ini membuat Anda merasa ketinggalan zaman jika tidak mengikuti tren yang ada.

Hal ini bisa disebut sebagai fenomena fear of missing out (FOMO). Jenis bad money habits yang satu ini cukup ramai diperbincangkan. 

Fenomena pamer harta menjadi sebuah sarana untuk menunjukkan eksistensi diri, terutama dalam media sosial. FOMO yang tidak diikuti dengan kemampuan finansial yang memadai tentu menjadi jebakan bagi setiap orang yang hanya berorientasi pada tren saja. 

Anda harus dapat lebih bijak dalam menentukan apa yang menjadi benar dan salah, terutama mengidentifikasi kebutuhan pembelian yang hanya berdasarkan takut ketinggalan jaman atau FOMO.

5. Tidak meningkatkan kualitas diri

Gen Z banyak terpapar oleh kemajuan teknologi yang membuat suatu aktivitas menjadi lebih instan dan praktis. Kebiasaan ini tentu membawa dampak baik dan buruk yang perlu dihindari.

Keinginan untuk selalu ingin mendapatkan sesuatu secara instan dan mudah tidak selamanya baik, terutama dalam meningkatkan penghasilan Anda dalam meniti karier. Untuk bisa mendapatkan penghasilan yang meningkat secara baik, Anda juga perlu memberikan kerja keras dan dedikasi tinggi dalam pekerjaan. 

Jika Anda hanya bekerja seperti biasa tanpa terus mengembangkan diri, maka Anda hanya berada pada posisi stagnan. Oleh karena itu, Anda perlu terus meningkatkan kualitas diri dengan mempelajari berbagai kompetensi baru yang dapat meningkatkan harga jual di mata perusahaan. 

Kualitas dan kompetensi yang mumpuni tentu akan membantu percepatan karier dan penghasilan Anda di masa depan.

Itulah lima bad money habits yang perlu Anda hindari dalam melakukan manajemen keuangan. Gen Z harus memahami dengan baik kelima kebiasaan buruk tersebut agar tidak terjerat oleh masalah keuangan.

Anda juga perlu pintar dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran Anda agar tidak terjadi “lebih besar pasak daripada tiang”. Teruslah bekali diri Anda dengan wawasan manajemen keuangan yang baik agar dapat merencanakan target keuangan lebih baik dan terukur.

BACA JUGA: Tips Kelola Keuangan agar Tetap Stabil ala Bank Danamon

Editor: Ranto Rajagukguk

Related