Gen Z Tidak Gengsi Buru Barang Preloved

marketeers article
Multicultural friends group using smartphone at university college backyard break People hands addicted by mobile smart phone Technology concept with always connected millenials Bright filter

Terhubung dengan informasi serta siap berbisnis menjadi karakteristik dari Generasi Z (Gen Z) yang dipaparkan oleh EY. Kini, diperkuat dengan teknologi, tidak sedikit dari Gen Z yang mulai merambah dunia bisnis. Salah satu yang kian digemari adalah menjual barang-barang second atau preloved.

Di Indonesia, aplikasi e-commerce menjadi salah satu pendukung bagi bisnis barang-barang ini. Transaksi mudah dan cepat menjadi andalan dari teknologi ini. Mulai dari baju hingga sepatu dapat dijajakan secara online untuk mendapatkan uang.

Mengutip Business Insider, meningkatnya penggunaan aplikasi penjualan barang preloved ini menurut para ahli merupakan kombinasi dari pikiran bisnis para generasi muda dan teknologi yang bisa diakses. “Gagasan utamanya adalah bekerja keras dan membangun kesuksesan Anda sendiri,” ujar Marcie Merriman, Executive Director of Growth Strategy and Retail Innovation Ernst & Young.

Merriman menambahkan bahwa teknologi menjadi salah satu alat dan kemampuan untuk mencapai kesuksesan di usia muda. Di sektor bisnis sendiri, aplikasi yang ada didesain untuk membuat pengguna mudah menjual dan membeli barang dari gawai pintar mereka. Salah satu yang cukup dikenal di Indonesia adalah Carousel.

Gen Z pun mengembangkan bisnis melalui media sosial. Contohnya, toko-toko online barang preloved bermunculan di Instagram. Untuk kebutuhan fesyen, seperti baju, tidak sedikit yang memilih berbelanja langsung ke tempat-tempat thrift shopping. Di sana, pelanggan dapat memilih baju secara langsung dan meneliti lagi barang yang akan dibeli.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related