Gojek Kontribusikan 1% Terhadap PDB Indonesia

marketeers article

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), ekosistem Gojek berhasil berkontribusi hingga 1% terhadap PDB nasional Indonesia. Hal ini dilihat dari keterlibatan jutaan UKM di dalam ekosistem layanan seperti GoFood, GoRide, GoPay, GoSend, dan GoCar.

Dijelaskan oleh Alfindra Primaldhi, Peneliti LD FEB UI mengatakan Gojek berkontribusi sebesar Rp 104,6 triliun terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2019. Jika dirinci lebih lanjut, ekosistem ekonomi digital Gojek berkontribusi langsung sebesar Rp 87,1 triliun dan memiliki dampak multiplier hingga Rp 17,5 triliun terhadap ekosistem UKM yang tidak terlibat di dalamnya.

“Kontribusi ini dihitung dari selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung ke ekosistem Gojek. Juga dihitung dari pendapatan UKM sebelum dan sesudah Gojek beroperasi di kota-kota di Indonesia,” jelas Alfindra.

Lebih lanjut, riset LD FEB UI menunjukkan bahwa GoFood berhasil meningkatkan tingkat perekonomian mitra selama pandemi. Penelitian ini melihat adanya peningkatan jumlah merchant hingga 40% selama periode pandemi yang uniknya sebagaian besar merupakan pegawai swasta yang dirumahkan atau bekerja di rumah. GoFood menjadi solusi bagi mereka untuk menambah pendapatan dengan memproduksi makanan siap antar selama pandemi.

“Kami juga melihat adanya peningkatan minat enterpreneurship di kalangan mitra merchant GoFood. Dari seluruh mitra GoFood, 43% merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis,” lanjut Alfindra.

Riset ini juga menemukan bahwa mayoritas mitra UKM merasa mampu beradaptasi di tengah pandemi akibat keterlibatan dalam ekosistem ekonomi digital. Mereka yang merasa percaya diri adalah 92% merupakan mitra UKM GoFood, 97% Mitra UKM social seller pengguna GoSend, dan 89% mitra UKM GoPay.

“Artinya, mitra UKM juga menyadari bahwa teknologi bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan bisnis. Kesuksesan ekosistem ekonomi digital ini bisa mendorong perputaran bisnis agar tetap aktif meskipun dalam keadaan terbatas. Bisa dibilang akselerasi digital bisa sangat berpengaruh, bahkan terhadap kondisi perekonomian nasional,” tutup Alfindra.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related