Gojek Vs Grab, Apa Transportasi Umum Pilihan Gen Z Tahun 2023?

marketeers article
Gojek menjadi public transportation pilihan gen Z. (Ilustrasi: 123RF)

Apa transportasi umum pilihan Gen Z? Kita tahu, transportasi umum merupakan salah satu aspek penting untuk mendukung mobilitas masyarakat luas, termasuk generasi Z atau Gen Z. Tersedianya transportasi umum dapat memudahkan masyarakat untuk bisa berpindah dari kota satu ke kota terdekat lainnya.

Pemerintah Indonesia pun aktif melakukan beragam inovasi untuk bisa memberikan fasilitas transportasi umum yang nyaman dan aman. Berdasarkan online voting yang dilakukan oleh Marketeers bersama 1.222 mahasiswa, mayoritas gen Z memilih Gojek sebagai transportasi umum pilihannya.

Layanan transportasi online yang satu ini berhasil memenangkan hati gen Z. Sebagaimana kita ketahui, Gojek merupakan perusahaan teknologi asal Indonesia yang memberikan pelayanan transportasi online yakni ojek motor dan mobil.

BACA JUGA Gojek Tawarkan Kenyamanan Ekstra di Perjalanan dengan GoCar Luxe

Beragam fitur yang ditawarkan, serta promo menarik yang dihadirkan melalui aplikasi super Gojek berhasil menarik perhatian Gen Z untuk menggunakannya. Untuk itu, dalam online voting yang dilakukan oleh Marketeers pada kategori public transportation, Gojek berhasil meraih penghargaan gold winner.

Selain Gojek, layanan transportasi online Grab juga berhasil mendapatkan penghargaan silver winner. Kemudian, diikuti oleh KRL Commuter Line yang sukses meraih bronze winner.

Online voting ini merupakan bagian dari Marketeers Youth Choice Awards (YCA) 2023. YCA 2023 adalah ajang penghargaan bagi para merek yang menjadi pilihan gen Z.

Survei YCA 2023 berlangsung sejak 25 Oktober 2022 hingga 2 Desember 2022. Dalam periode kali ini, Marketeers Youth Choice Awards menghadirkan 34 kategori produk yang dipilih oleh Marketeers.

BACA JUGA Bersinergi, Gojek Sediakan KPR Subsidi ke Mitra Driver

Pilihan berdasarkan kebiasaan mengonsumsi produk dan jasa oleh Gen Z serta preferensi bila suatu saat akan menggunakan. Perlu ditegaskan bahwa responden belum tentu sudah menggunakan salah satu atau bahkan semua merek pilihan mereka. Namun, metode ini dapat menunjukkan bahwa responden sudah memiliki preferensi merek jika membutuhkan produk pada kategori merek tersebut.

Metode survei ini diturunkan dari konsep Customer Journey 5A yang menegaskan bahwa pencapaian tertinggi dari merek adalah saat berhasil mendapatkan advokasi. Iwan Setiawan, CEO Marketeers menilai segmen yang paling potensial untuk investasi merek adalah Gen Z.

Pasalnya, mereka merupakan pasar besar dan pemegang keputusan pembelian di masa depan. Iwan menawarkan beberapa strategi mendekati Gen Z yang diselaraskan dengan karakter mereka.

Salah satunya, merek tidak perlu ragu menggunakan kampanye pemasaran yang mengusung tema-tema mendalam seperti sosial dan lingkngan hidup karena mereka punya kesadaran soal ini.

“Gen Z itu berpikiran sangat fungsional. Bukan hanya dalam fitur produk saja, namun juga dalam pembelian dan pengalaman penggunaan. Selain itu, Gen Z merupakan makhluk phygital, hidup di dua dunia, online dan offline. Mereka tidak melihat adanya batas antara fisik dan digital. Karenanya merek bisa merangkul pemasaran secara omnichannel,” tutur Iwan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related