Gonjang-ganjing Dunia Startup, Tokocrypto Putuskan PHK 20% Pekerja

marketeers article
Ilustrasi Tokocrypto. Sumber gambar: pers rilis

Industri perusahaan rintisan atau startup masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam mempertahankan usahanya di tengah ketidakpastian ekonomi. Setelah sebelumnya raksasa e-commerce, Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya, kali ini giliran Tokocrypto yang melakukan hal serupa.

Rieka Handayani, VP Corporate Communications Tokocrypto menjelaskan, perusahaannya terpaksa harus memangkas sebanyak 20% dari total pekerja. Upaya ini dilakukan dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis.

“Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20% dari 227 karyawan dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis, serta memberikan rekomendasi karyawan kepada perusahaan-perusahaan web3 dan blockchain yang selama ini telah menjadi partner kami,” kata Rieka melalui keterangannya, dikutip Jumat (23/9/2022).

Menurutnya, seiring dengan penyesuaian yang dilakukan, Tokocrypto memastikan keseluruhan proses akan dilakukan secara transparan dan mematuhi segala peraturan pemerintah yang berlaku. Perusahaan menjamin segala bentuk perubahan yang terjadi dalam korporasi tidak akan berimbas pada standar operasional yang telah ditetapkan untuk melayani seluruh pengguna Tokocrypto.

“Tokocrypto akan terus berkomitmen untuk tetap optimistis membangun industri blockchain yang komprehensif di Indonesia,” ujarnya.

Meskipun melakukan PHK terhadap tenaga kerja, Rieka mengklaim sejak tahun 2018 Tokocrypto memiliki perkembangan yang sangat signifikan, baik dari sisi pengguna dan trading volume, serta selalu berkomitmen untuk menjalankan bisnis sesuai regulasi yang berlaku. Selama empat tahun ini, secara operasional Tokocrypto memiliki tren pertumbuhan positif dan mampu mengelola revenue-nya secara mandiri untuk menjalankan berbagai inisiatif bisnis.

Hanya saja, cara tersebut diambil setelah melihat analisis dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi kondisi pasar kripto dan ekonomi global yang berkepanjangan. Alhasil, beberapa langkah baik di eksternal maupun internal harus diambil oleh manajemen.

“Tokocrypto telah menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan ekosistem industri kripto, karena itu harus mampu beradaptasi cepat dengan perubahan,” tuturnya.

Sebelumnya, Shopee mengambil kebijakan untuk melakukan PHK karyawan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut.

Adapun jumlah karyawan yang mengalami PHK sebanyak 3% dari total jumlah pekerja. Tercatat, pada kuartal I tahun 2022 jumlah karyawan sebanyak 6.232 orang. Artinya, setidaknya ada 180 pekerja yang kehilangan pekerjaannya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related