Google Arts Coba Angkat Popularitas Batik Tekstil Khas Indonesia

marketeers article

Batik telah menjadi pengetahuan tradisional sekaligus kerajinan selama berabad-abad. Indonesia sendiri mulai dikenal dengan batik sejak abad keempat dan kelima. Bahkan, ada yang mengatakan pola dan teknik pembuatan batik yang ada di Indonesia sama banyaknya dengan jumlah pulau di nusantara.

Melihat pentingnya Batik terhadap kebudayaan Indonesia, Google Arts & Culture mengumumkan tambahan baru untuk halaman Batik di situs resminya. Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Museum Tekstil Jakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), laman Batik di Google Arts & Culture akan berisi lebih dari 1.100 tekstil Indonesia dalam resolusi ultra-tinggi.

Saat ini, Google Arts & Culture memiliki koleksi yang meliputi 900 batik yang meliputi 45 pola batik baru, 200 tradisi tekstil Indonesia lainnya seperti ikat, ulos, dan songket, 23 cerita pilihan, serta materi edukasi.

“Inisiatif ini untuk membagikan pengetahuan batik untuk banyak audiens, serta memudahkan pembelajaran dan membantu industri lokal untuk berkembang,” kata Amit Sood, Direktur Cultural Institute and Art Project di Google.

Halaman batik pada Google Arts & Culture juga menjadi cara Google untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Menurut Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, diperlukan upaya bersama dan pemanfaatan teknologi untuk menjaga budaya Indonesia, terlebih pada era digitalisasi saat ini.

“Batik bukan sekadar seni atau kerajinan tetapi juga bagian dari identitas kita. Diperlukan upaya bersama untuk menjaga kekayaan nasional ini, terutama selama masa adaptasi dengan kebiasaan baru sekarang,” kata Hilmar.

Pada bulan April 2020, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan, terjadi pengurangan 2,1 juta pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) karena pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, pengusaha batik terutama dari Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami penurunan penjualan sekitar 30%.

Materi yang disediakan oleh Google Arts & Culture dapat diunduh bagi para pengajar, pelajar, dan orang tua serta pelaku UKM lokal. Selain itu, pihak Google mengatakan telah melatih lebih dari 50 pakar batik melalui lokakarya Gapura Digital untuk membantu pengusaha batik memajukan bisnisnya secara digital.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related