Google Bagikan Tren 6 Industri di Indonesia Sepanjang 2021

marketeers article
2022 Trends word on yellow note with pen and crumbled paper on wooden table background. New Year New Start, Resolutions, Strategy and Goal concept

Google kembali merilis Year in Search 2021: Look back to move your business forward. Laporan yang merupakan edisi keempat ini memuat panduan lengkap tentang tren konsumen sepanjang 2021

Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing Google Indonesia menyampaikan bahwa laporan ini disusun berdasarkan data Google Trends dari bulan Agustus 2020-Agustus 2021. Adapula data dari eConomy 2021 dan Google Destination Insights dari bulan November 2020-Oktober 2021.

Year in Search 2021 mengungkapkan tren penelurusan Google untuk beberapa industri di Indonesia. Industri tersebut yakni perawatan kecantikan dan diri, keuangan, makanan dan minuman, media dan hiburan, teknologi, serta transportasi dan perjalanan.

Pertama, teknologi. Menurut Yolanda, sejak adanya pandemi COVID-19 yang membuat kegiatan masyarakat diluar rumah terbatas, penetrasi digital menjadi semakin cepat dan konsumen mulai beradaptasi ke gaya hidup hybrid.

“Masyarakat Indonesia saat ini menggunakan teknologi untuk memperbaiki gaya hidup mereka. Dikarenakan gaya hidup mereka lebih banyak dirumah, terjadi kenaikan pada penelurusan “monitor sekolah” hingga 57% hingga 97% untuk “airfryer”,” ungkap Yolanda.

Kedua, media dan hiburan. Sepanjang 2021, gim kian digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka juga memiliki minat yang cukup tinggi terhadap seri-seri baru.

“Penelurusan Google untuk “series baru” meningkat hingga 42%. Gaming juga tetap diminati masyarakat pada tahun 2021 dengan penelurusan “mabar online” yang naik di kisaran 70%, “walkthrough video game” sebesar 30% hingga 2x untuk e-sport camp,” kata Yolanda.

Ketiga, transportasi dan perjalanan. Masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2021 mencari cara-cara baru untuk dapat liburan, namun dengan penuh hati-hati di tengah pandemi. Menariknya, mereka juga semakin peduli terhadap lingkungan.

“Ada sekitar 57% kenaikan pada penelusuran Google “wisata domestik”. Menariknya, disini kita lihat masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengurangi emisi dengan peningkatan penelusuran “electric car” sebesar 54% dengan Hyundai sebagai top of mind konsumen, “emisi mobil” 85% dan “kendaraan ramah lingkungan” hingga 230%,” sahut Yolanda.

Minat masyarakat terhadap mobil listrik ini juga disetujui oleh Astrid A. Wijana, Head of Marketing PT Hyundai Motors Indonesia. Astrid mengatakan bahwa mobil listrik Hyundai mendapatkan respon yang sangat positif di Indonesia di tahun 2021 dan berencana untuk memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia di tahun 2022.

“Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) tahun 2021, mobil BEV Hyundai mendominasi penjualan ritel dengan pangsa pasar 87,3%. Ini memotivasi kami untuk terus mendukung ekosistem mobil listrik sebagai kendaraan masa depan untuk masyarakat Indonesia,” tutur Astrid.

Keempat, keuangan. Menurut Yolanda, adopsi digital finance tools semakin meningkat. Masyarakat Indonesia juga semakin banyak yang mengerti dan menyadari pentingnya pengetahuan tentang keuangan.

“Minat masyarakat mengenai keuangan semakin meningkat dengan kenaikan penelurusan Google “belajar investasi” sebesar 83% dan “aplikasi investasi” sebesar 70%. Adapula kenaikan pada penelurusan “tabungan online” sebesar 59%, “bayar nanti” hingga 158%, dan “QRIS” yang mencapai 108%,” ungkap Yolanda.

Keempat, perawatan diri dan kecantikan. Sepanjang 2021, masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi terhadap informasi suatu produk. Tak hanya itu saja, perawatan pria pun juga mengalami peningkatan.

“Konsumen Indonesia semakin penasaran dengan kandungan suatu produk dengan meningkatnya penelusuran Google “ceramides” hingga 133% dan lebih dari 30x lipat untuk “bakuchiol”. Menariknya, penelurusan untuk “serum pria” meningkat hingga 57% dan “facial wash men” sebesar 62%,” kata Yolanda.

Terakhir, industri makanan dan minuman. Di tahun 2021, masyarakat Indonesia seringkali mencari opsi makanan yang lebih sehat. Tetapi, ada pula yang mencari makanan dan minuman yang sedang tren saat itu.

“Untuk industri ini, terdapat dua tren. Pertama, mereka mencari opsi yang lebih sehat dengan meningkatnya penelurusan makanan “plant-based” hingga 233% dan “susu rendah lemak” sebesar 69%. Kedua, mereka menelusuri berdasarkan tren yang ada saat itu, seperti “pizza 1 meter” yang meningkat hingga 1500%, “croffle” 1800% hingga “dalgona candy” yang ikut naik di tengah euphoria serial Netflix yang berjudul Squid Game,” tutup Yolanda.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related