Grab dan KAI Integrasikan Layanan Pengiriman Barang Antar Kota

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
28 September 2019
marketeers article

Grab Indonesia melalui produk jasa layanan pengiriman barang GrabExpress mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kerja sama ini menjadi bentuk optimalisasi layanan pengiriman paket on-demand milih Grab dan layanan logistik PT KAI, Rail Express untuk meraih pasar yang lebih luas.

“Kolaborasi dengan KAI menghadirkan layanan pengiriman barang first mile yang terintegrasi dan mudah dalam satu aplikasi. Tidak hanya untuk pelanggan individu, layanan Grab Rail Express juga dapat membantu bisnis kecil dan komunitas social seller di Indonesia,” ujar Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia melalui siaran resmi.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menanggapi kerja sama ini sebagai wujud inovasi. apalagi, BUMN yang bergerak di sektor transportasi dan logistik ini baru saja memperingati hari jadinya ke-74. “Melalui kerja sama strategis dengan Grab kami berharap dapat membuka lebih banyak akses kepada pelanggan dan masyarakat Indonesia kepada jenis layanan pengiriman barang antar kota yang andal, mudah, dan didukung dengan teknologi tinggi,” katanya.

Grab Rail Express dapat digunakan langsung di aplikasi Grab. Grab mengembangkan fitur “Kirim ke Banyak Tujuan” dan “Banyak Pemesanan Sekaligus”. Melalui layanan ini, pelaku bisnis dapat melakukan pengiriman hingga ke 50 alamat berbeda dalam satu waktu.

Neneng menambahkan, Grab Rail Express akan mencakup layanan first and last mile. Pada fase awal operasional, Grab Rail Expres akan tersedia dalam layanan dua roda dan hanya melayani pengiriman dari Jakarta.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan baik wirausahawan mikro, mitra pengemudi, dan pelanggan. Sejalan dengan misi pemanfaatan teknologi untuk kebaikan, Grab juga berharap dapat menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan dan peluang bisnis bagi jutaan UMKM di Indonesia dan membantu Indonesia memperkuat ekonomi digital di Asia Tenggara,” tutup Neneng.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related