Greater Fool Theory di Aset Kripto dan NFT, Apa Maksudnya?

marketeers article
Greater Fool Theory di Aset Kripto dan NFT, Apa Maksudnya? (FOTO: 123rf)

Pembahasan mengenai gagasan greater fool theory terhadap investasi aset kripto dan NFT ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Bill Gates sempat mengatakan NFT dan aset kripto adalah 100 persen didasarkan pada greater fool theory

Tidak hanya Gates, Warren Buffett pada tahun 2020 menyebutkan aset kripto pada dasarnya tidak memiliki nilai. Aset kripto tak memiliki fungsi apa pun selain diperjualbelikan. Poin yang dibuat Gates dan Buffett adalah bahwa kripto tidak menawarkan nilai dunia nyata. 

Dengan dua pandangan tokoh tersebut, seberapa adil analisis mereka dalam memandang aset digital, seperti aset kripto dan NFT ini?

Cenmi Mulyanto, VP Growth Tokocrypto mencoba menjelaskan aset kripto dan NFT dari sudut pandang yang berbeda. Ia mengakui saat ini meskipun benar bahwa hanya ada sedikit aplikasi kripto dan NFT di kehidupan nyata, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah Bitcoin atau aset kripto lainnya praktis tidak berguna. 

“Sebelumnya kita pahami dulu greater fool theory dalam literatur keuangan adalah Anda tidak boleh berinvestasi dalam sesuatu, jika nilainya hanya bergantung pada penjualannya kepada orang lain dengan harga lebih tinggi. Kripto dan NFT kini hanya dipandang hanya sebatas permukaan dari potensi besar Bitcoin dan teknologi blockchain,” kata Cenmi, dikutip Sabtu (25/6/2022).

Cenmi menganalogikan Bitcoin seperti komoditas minyak bumi pada tahun awal penemuannya, yang mana kegunaannya hanya sebatas menjadi penerangan, tetapi belum bisa digunakan untuk menggerakkan mobil, pesawat, dan lainnya. Sama seperti Bitcoin dan aset kripto, minyak bumi adalah adalah komoditas yang terbatas, tetapi penggunaan di dunia nyata bermakna. 

“Bitcoin saat ini penggunaannya masih terbatas, hanya untuk menyimpan tabungan di luar sistem mata uang fiat, transfer uang melintasi perbatasan dan untuk menyelesaikan transaksi besar dengan cepat dan tidak dapat diubah. Di negara-negara tertentu, ini merupakan terobosan yang dinantikan untuk revolusi layanan keuangan sentralisasi,” ujarnya.

Investor yang membeli Bitcoin hari ini bertaruh akan ada penggunaan masa depan yang dibangun di atas kemampuan yang sekarang dengan bantuan teknologi blockchain dan bisa berdampak lebih besar daripada kapitalisasi pasarnya saat ini. Bitcoin dan minyak bumi sama-sama terbatas atau langka. 

Logika di balik nilai Bitcoinbagi investor saat ini, bukan hanya tentang berharap untuk orang bodoh membeli lebih besar, melainkan membeli aset yang langka sebelum permintaan berkembang sepenuhnya. 

“Membeli Bitcoin hari ini seperti membeli minyak pada abad ke-18 setelah melihat kegunaan awalnya. Dan tidak seperti minyak, dengan Bitcoin, investor tidak terburu-buru, karena sebagai aset digital, dapat menyimpannya dengan murah selama bertahun-tahun sambil menunggu permintaan meningkat,” tutur Cenmi.

Perkembangan dunia digital tergolong skeptis pada awalnya. Orang tidak mengira media digital akan menggantikan surat kabar, tidak percaya bahwa iklan digital dapat bersaing dengan media cetak dan TV, dan sangat skeptis bahwa e-commerce bersaing dengan toko fisik. 

Bitcoin, aset kripto dan teknologi blockchain dalam jalan yang sama untuk adopsi yang lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat di berbagai sektor.

Related