Green Marketing: Cintai Bumi dengan Strategi Pemasaran Berkelanjutan

marketeers article
green marketing | sumber: 123rf

Green marketing menjadi istilah yang terus berkumandang di tengah konsumen era digital. Berkembangnya era digital membuat konsumen lebih terinformasi dan cerdas terhadap produk yang akan mereka beli.

Tidak hanya mengenai keunggulan dan kekurangan produk, konsumen saat ini juga lebih selektif dalam memahami bagaimana suatu produk berdampak bagi lingkungan dan mendukung sustainable development. 

Hal inilah yang mendorong banyak perusahaan besar di dunia mulai memberikan perhatian pada produk yang ramah lingkungan.

Produk yang ramah lingkungan perlu ditunjang oleh strategi pemasaran yang selaras agar nilai yang ditawarkan oleh produk tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Strategi pemasaran ini dikenal dengan green marketing. 

Di Indonesia, strategi ini juga sedang populer digunakan oleh berbagai bisnis dan perusahaan. Bahkan menjadi sebuah nilai tambah utama yang ditawarkan kepada konsumen. 

Lalu, apa sebenarnya konsep green marketing ini? Bagaimana contoh penerapannya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.

Apa itu Green Marketing?

Menurut Shopify, green marketing adalah promosi produk, baik barang/jasa dan juga inisiatif yang ramah lingkungan. Pemasaran hijau ini mengacu pada berbagai praktik dan strategi ramah lingkungan.

Konsep ini digadang-gadang sebagai sebuah strategi taktis untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan. Bagi pemilik brand, tujuan dari green marketing adalah meningkatkan persepsi merek yang kelak dianggap memiliki dampak lingkungan yang positif oleh konsumen. 

Beberapa strategi yang digunakan dalam green marketing antara lain.

1. Membuat produk ramah lingkungan.

2. Menggunakan kemasan yang tidak berbahaya bagi lingkungan atau dapat didaur ulang.

3. Mengurangi dampak lingkungan yang negatif dari produk produksi dan operasional bisnis.

4. Menerapkan praktik bisnis berkelanjutan (sustainable business).

5. Berinvestasi dalam inisiatif lingkungan yang sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Strategi green marketing menjadi konsep yang populer karena semakin banyak orang yang peduli dengan masalah lingkungan saat ini, seperti limbah pakaian, food waste, pemanasan global, kebakaran hutan, sampah plastik, dan masih banyak lagi. 

Berdasarkan penelitian pada tahun 2020 -yang dilansir dari Shopify, sebanyak 77% konsumen menyatakan bahwa konsep keberlanjutan mereka dan tanggung jawab lingkungan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memilih produk.

Pada dasarnya, harga yang ditawarkan dari green marketing ini biasanya lebih mahal daripada praktik pemasaran tradisional, namun permintaannya semakin meningkat. Bagi sebagian konsumen dan bisnis tertentu, dampak lingkungan jauh lebih penting dari sekedar harga. 

BACA JUGA: Upaya GoFood untuk GoGreen dan Jaga Kebersihan Makanan

Pentingnya Green Marketing

Pesatnya perkembangan green marketing dipicu oleh banyaknya ancaman bencana lingkungan global yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Ancaman ini meliputi polusi, musnahnya keanekaragaman hayati dan hewani, pemanasan global, kebakaran hutan, pencemaran laut, hingga kekeringan.

Dengan adanya bencana tersebut, konsumen semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kesadaran lingkungan ini diwujudkan dengan kerelaan konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak saat membeli produk yang ramah lingkungan. 

Produk yang ingin memenuhi keinginan konsumen atas produk ramah lingkungan tentu memproduksi barang atau jasa yang bernilai positif bagi lingkungan. 

Green marketing memaksa pelaku usaha untuk mulai mengubah setiap aspek dari rantai nilai untuk memasukkan unsur berkelanjutan bagi lingkungan. 

Strategi Green Marketing

Penerapan green marketing tidak hanya berfokus pada produk saja, melainkan juga bisa diterapkan dalam taktik strategis lainnya, antara lain.

  1. Mulai beralih ke pemasaran digital, bukan pemasaran cetak yang menggunakan kertas.
  2. Menerapkan praktik pembuangan limbah yang bertanggung jawab.
  3. Menggunakan kemasan yang berbahan ramah lingkungan atau dapat didaur ulang.
  4. Memiliki sertifikasi lingkungan.
  5. Menggunakan energi terbarukan dan praktik pertanian berkelanjutan.
  6. Mencari alternatif solusi untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas produksi dan operasional
  7. Menggunakan metode pengiriman yang efisien dan ramah lingkungan, dan masih banyak lagi.

Perusahaan yang menerapkan beberapa strategi di atas memandang sebuah bisnis berkelanjutan sebagai investasi jangka panjang. Dalam penerapannya, perusahaan akan memprioritaskan kesejahteraan lingkungan, bumi, dan generasi mendatang dibandingkan keuntungan jangka pendek.

BACA JUGA: 65 Perusahaan RI Siap Go Green, Bakal Serap 20.000 Pekerja

Contoh Penerapan Green Marketing

Salah satu contoh penerapan green marketing adalah produk The Body Shop. Dalam penerapannya, The Body Shop cukup banyak melakukan inisiatif strategis dengan konsep berkelanjutan. 

Beberapa diantaranya adalah membangun komunitas yang melakukan berbagai kegiatan menarik seperti Diet Kantong Plastik, penanaman pohon, hingga upcycling limbah. 

The Body Shop juga turut melibatkan konsumen dalam berbagai program, seperti mengajak konsumen untuk menukar botol bekas kemasan The Body Shop di setiap gerai resmi yang ada. Hal ini mendorong konsumen untuk berbelanja dan mengumpulkan kemasan atau mengisi ulang produk yang biasa dibelinya

Selain itu, produk kecantikan yang satu ini juga mengusung konsep cruelty free dalam proses produksinya yang aman bagi lingkungan dan makhluk hidup. Strategi ini membuat konsumen merasa aman dari berbagai bahan kimia yang terkandung dalam produk.

BACA JUGA: Marketing 3.0 di Balik Kampanye #OneGreenStep Garnier

Demikianlah penjelasan mengenai green marketing yang sudah cukup banyak diterapkan di Indonesia. Anda juga bisa menemukan beberapa brand yang sudah menerapkan strategi ini. 

Selain The Body Shop, brand lain seperti Starbucks, H&M, Nike, Re.juve, dan Levi’s juga sudah mulai berfokus strategi pemasaran hijau ini.

Dengan memahami strategi ini, Anda bisa lebih selektif dalam memilih produk yang memang sesuai dengan nilai-nilai lingkungan yang Anda yakini. Anda dapat bersama dengan produk kesukaan Anda untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan. 

Bagi Anda para pebisnis, mulailah untuk melirik konsep yang satu ini. Produk ramah lingkungan memang jelas memiliki harga yang lebih tinggi, namun sadarilah bahwa konsumen saat ini sudah mulai bergeser pada kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. 

Fokuslah untuk berinvestasi pada jangka panjang demi keberlanjutan bumi dan generasi mendatang daripada hanya meraup keuntungan sesaat.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related