GRIP Drift Team Bidik Regenerasi Drifter Indonesia

marketeers article
GRIP Drift Team. (GRIP)

Get Ready Is Power (GRIP) memulai debutnya di Indonesian Drift Series (IDS) 2025 dengan membawa misi membangun regenerasi drifter muda di Tanah Air. Tim yang dibentuk oleh drifter profesional Allen Yong ini menjadi wadah baru untuk melahirkan talenta nasional yang siap bersaing secara global.

Langkah ini menjadi jawaban atas minimnya ekosistem pembinaan dalam dunia drifting Indonesia. GRIP tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mempersiapkan generasi baru melalui jalur pendidikan formal di drifting.

BACA JUGA: Kemenperin dan UNIDO Bersinergi, Siap Hadapi Empat Tantangan Industri

“Kami membentuk GRIP sebagai wadah bagi talenta-talenta muda dan baru di dunia drifting Indonesia,” kata Allen Yong, punggawa GRIP Drift Team dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (9/5/2025).

Tim ini diperkuat oleh tiga drifter dari dua kelas berbeda, yaitu Allen Yong di kelas Pro 1 serta Denny Zhang dan Sean Neo di kelas New Gen. Denny dan Sean merupakan lulusan AY Drift College, sekolah drifting milik Allen Yong yang berdiri sejak tahun lalu.

AY Drift College menjadi fondasi bagi GRIP dalam merekrut dan membina drifter pemula. Sekolah ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan teknis sekaligus membentuk mental kompetitif bagi setiap peserta.

Partisipasi GRIP di Ronde 1 IDS 2025 menjadi langkah awal untuk membangun eksistensi tim secara nasional. Penampilan perdana dua drifter mudanya langsung menarik perhatian, meskipun keduanya baru pertama kali turun di kejuaraan resmi.

GRIP juga merencanakan untuk ikut serta dalam ajang D1 Grand Prix (D1GP) ASEAN Series. Kompetisi drifting yang berasal dari Jepang ini menjadi target utama bagi tim dalam pengembangan karier para drifter muda.

Meski baru terbentuk satu bulan, GRIP telah memiliki struktur tim dan visi yang jelas. Filosofi “kekuatan datang dari persiapan” menjadi semangat dasar dalam seluruh aktivitas tim.

Peran AY Drift College sangat penting dalam menyiapkan SDM unggul untuk GRIP. Sistem pelatihan intensif yang berbasis kompetisi digunakan untuk menjembatani pembelajaran dan praktik nyata di arena balap.

“GRIP adalah tim untuk menunjukkan prestasi, sementara AY Drift College adalah wadah pendidikan. Kami ingin keduanya berjalan beriringan,” ujar Allen.

Selain membina atlet, GRIP juga menjadi ruang untuk memperkuat koneksi dengan komunitas dan sponsor. Tim ini berupaya menciptakan ekosistem drifting yang berkelanjutan dan inklusif.

Denny Zhang sebagai salah satu anggota GRIP menilai bahwa pengalaman debut di IDS memberi banyak pelajaran. Meski masih adaptasi, Ia optimistis akan tampil lebih baik di seri berikutnya.

BACA JUGA: Petani Milenial Binaan Pupuk Kaltim Ajak Generasi Muda Jadi Agripreneur

“Saya 100% yakin, di ronde berikutnya saya akan ikut lagi. Ini baru permulaan untuk saya dan tim GRIP,” ujar Denny.

Dengan pendekatan integratif antara tim balap dan institusi pendidikan, GRIP membawa arah baru dalam dunia drifting Indonesia. Strategi ini diharapkan menjadi model regenerasi yang dapat diadopsi oleh pelaku otomotif lainnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS