Grom, Gelato Asli Italia Hadir di Jakarta

marketeers article
Siapa yang tidak suka es krim? Hidangan penutup ini, selain memberikan kenikmatan di lidah, juga menawarkan bisnis yang manis untuk digeluti. Tak heran, kedai es krim asal Italia, Grom, membuka pintunya di Jakarta, tepatnya di lantai satu pusat belanja Pacific Place.
 
Grom merupakan kedai gelato asal Torino, Italia, yang hadir pertama kali pada tahun 2013. Grom didirikan oleh dua pria asal Italia, Guido Martinetti dan Federico Grom. Kala itu, mereka tertantang untuk menyangkal pendapatan kritikus kuliner yang bilang bahwa tidak ada lagi gelato di dunia ini yang benar-benar otentik.
 
“Grom adalah gelato yang tidak menggunakan bahan-bahan artifisial, pemanis buatan, maupun bahan pengawet. Kami membuat gelato sebagaimana gelato pada awalnya dibuat di Italia,” papar Guido Martinetti saat konferensi pers pembukaan Grom Pacific Place, Jakarta, Kamis, (17/9/2015).
 
Kehadiran gerai Grom di mal prestisius Ibukota itu sekaligus menandai pembukaan gerai pertamanya di kawasan Asia Tenggara. Di daratan Asia, Grom telah lebih dulu hadir di Dubai dan Osaka. Sedangkan di kawasan negara lain, Grom telah hadir di Hollywood, Malibu, New York, dan Paris.
 
Di negeri asalnya, Italia, Grom telah tersebar hampir di seluruh penjuru kota, di antaranya Alessandria, Bologna, milan, Roma, Parma, Siena, Perrugia, Venezzia, dan Modena.
 
“Mulai dari anak-anak, hingga kalian senior bisa menikmati gelato kami, tanpa harus takut dengan kandungan gula yang tinggi, serta bahan kimia. Sebab kami tidak akan pernah meggunakan itu. Tidak akan pernah,” tegas Guido yakin. 
 
Cathleen Purnama, Direktur PT Gelato Ristorare Oishii Mandiri, perusahaan pengelola Grom di Indonesia, mengatakan, Grom menawarkan tiga menu andalannya, yaitu gelato, granita, dan sorbet. Granita adalah minuman bertekstur seperti es serut dengan kandungan buah atau kopi. Sedangkan sorbet adalah gelato buah, tanpa susu.
 
“Grom saat ini baru menawarkan 17 menu. Ke depan, akan kami tambah menu-menu tersebut. Menu juga berubah, tergantung pada kesediaan bahan baku. Sebab, bahan baku, seperti buah, tergantung musim,” terangnya.
 
Cathleen memaparkan bahwa semua bahan baku Grom 100% didatangkan secara impor. Bahan baku tersebut berasal dari perkebunan Grom yang terletak di Mura-Mura, Italia. Di lahan seluas 20 hektare itu, Grom membudidayakan bahan baku seperti persik, aprikot, pir, dan figs (jamur manis).
 
“Lebih dari 100 ragam tanaman ada di Mura-Mura yang diolah secara organik. Setiap hektare lahan, mampu menghasilkan 15.000 kilogram buah yang mampu memenuhi kebutuhan 40 gerai Grom di dunia,” terang Cathleen.
 
Setelah membuka gerainya di Pacific Place, Cathleen bilang perusahaannya juga akan membuka satu gerai lagi di Jakarta pada pertengahan tahun depan. “Lokasinya di salah satu mal di area Senayan, Jakarta Selatan,” ujarnya singkat.
 
Tidak seperti kedai es krim lainnya, Grom sengaja tidak menawarkan makanan penutup lain selain gelato, granita, dan sorbet. Ini dikarenakan Grom ingin mengedukasi pasar mengenai gelato tradisional Italia. “Banyak kedai es krim yang melegitimasi sebagai gelato. Akan tetapi, proses pembuatannya tidak mencerminkan gelato yang sesungguhnya,” paparnya.
 
Mengenai harga, sambung Cathleen, pihaknya menjual dengan harga terjangkau, alias tak jauh beda dari kedai es krim lain yang bertebaran di mal Ibukota. Harga satu porsi untuk dua scoops gelato adalah sebagai berikut; ukuran small Rp 48.000, medium Rp 60.000, large Rp 72.000, dan extra large Rp 85.000.

    Related