GudangAda Ajak Perumda Pasar Jaya Digitalisasikan Pedagang Pasar

marketeers article

Ekonomi digital digadang-gadang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia. Melihat potensi tersebut, GudangAda yang merupakan perusahaan e-commerce marketplace B2B, menggandeng Perumda Pasar Jaya untuk meningkatkan literasi belasan ribu pedagang tradisional di Jakarta. Kerja sama ini juga menjadi upaya GudangAda untuk mentransformasi operasional seluruh pebisnis usaha kecil dan menengah (UKM) untuk go digital. Pada tahap awal, GudangAda akan melakukan edukasi literasi digital di 10 pasar tradisional skala besar binaan Perumda Pasar Jaya.

Manager Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza mengungkapkan bahwa Perumda Pasar Jaya sangat menyambut positif terhadap inisiatif dan komitmen GudangAda. Sebab, digitalisasi pedagang pasar merupakan salah satu fokus perhatian perseroan.

“Kami sangat mendukung program literasi digital ini karena digitalisasi bisa menjadi faktor penting bagi pedagang pasar untuk naik kelas atau meningkatkan skala bisnis. Selama ini, Perumda Pasar Jaya juga telah aktif melakukan literasi digital kepada seluruh pedagang pasar,” kata Gatra.

Hal tersebut selaras dengan GudangAda yang juga percaya kolaborasi dengan Perumda Pasar Jaya sebagai pengelola lebih dari 105 ribu lapak usaha yang tersebar di 148 pasar, akan mampu mempercepat transformasi digital pedagang pasar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Bentuk literasi digital berupa kampanye #JanganTakutDigital yang akan dilakukan GudangAda, antara lain dengan mendirikan booth edukasi literasi digital di 10 pasar tradisional. 10 pasar tersebut meliputi Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Minggu, Pasar Koja, Pasar Mayestik, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Cengkareng, Pasar Jembatan Lima, Pasar Sunter Podomoro, Pasar Kramat Jati, dan Pasar Rawasari.

Budianto Hariadi selaku Chief Commercial Officer GudangAda mengatakan, setelah kampanye #JanganTakutDigital, GudangAda melanjutkan program literasi digital secara berkala melalui pelatihan secara online maupun offline. Ia menambahkan, setelah DKI Jakarta, GudangAda akan melanjutkan program literasi digital pedagang pasar ke lima kota besar lainnya, yakni Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar.

“Kami menargetkan bisa melakukan literasi digital kepada sedikitnya 20.000 pedagang pasar. Program literasi digital ini adalah wujud komitmen kami untuk memberdayakan UKM yang memegang peran krusial dalam ekonomi, khususnya pemulihan pasca pandemi,” jelas Budianto.

Saat ini, aplikasi marketplace GudangAda telah menghubungkan lebih dari 750.000 pedagang di lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia. Mayoritas pengguna aplikasi GudangAda adalah pelaku UKM yang merupakan mitra prioritas dalam pembinaan literasi digital ini.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related