Politeknik Mitra Industri hadir sebagai bagian dari strategi Yayasan Mitra Global Mandiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan industri 5.0. Terletak di kawasan industri MM2100, kampus vokasi ini dirancang untuk mencetak lulusan yang bukan hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kemampuan beradaptasi tinggi terhadap dinamika global.
Sebagai perguruan tinggi yang didirikan oleh gabungan praktisi industri, pelaku usaha, dan pakar vokasi nasional, politeknik ini mengusung pendekatan pendidikan berbasis proyek nyata dan kolaborasi erat dengan dunia industri.
BACA JUGA: Yadea Dorong Kerja Sama Industri Hijau China-Indonesia Lewat EV
“Kami tidak hanya mencetak lulusan yang ahli dan terampil, tetapi juga pemimpin masa depan yang memiliki karakter kuat dan kemampuan adaptasi tinggi,” ujar Wikan Sakarinto, Direktur Politeknik Mitra Industri, dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (26/5/2025).
Kurikulum disusun bersama mitra industri dari dalam dan luar negeri untuk memastikan lulusan siap terjun ke dunia kerja sejak hari pertama. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah 3 in 1 Competency Framework, mengintegrasikan tiga pilar yang mencakup hard skills, soft skills, dan pembangunan karakter.
Hard skills dikembangkan melalui Teaching Factory, di mana praktik langsung menyumbang sekitar 70% dari keseluruhan pembelajaran. Sementara itu, soft skills dibentuk lewat pelatihan komunikasi, kerja sama tim, hingga pemecahan masalah.
Pembentukan karakter difokuskan melalui Leadership Bootcamp dan pembinaan etika industri, yang dirancang untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi tekanan dan perubahan cepat di era industri modern.
Politeknik ini menawarkan tiga program Sarjana Terapan (D4), masing-masing menyelaraskan keahlian teknis dengan pembentukan karakter. Program D4 Bisnis Digital menekankan pada etika digital dan keamanan siber, serta didukung fasilitas Startup Incubation Center untuk mendorong jiwa kewirausahaan.
Program D4 Teknologi Rekayasa Manufaktur memprioritaskan pelatihan berbasis proyek dan budaya kerja presisi yang terinspirasi dari standar keselamatan Jepang. Sementara Program D4 Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak mengintegrasikan pelatihan bahasa asing dan simulasi manufaktur untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi pasar global.
BACA JUGA: Perkuat Industri Lokal, Indopc Berhasil Kantongi Sertifikat TKDN 31%
Tak hanya fokus pada pendidikan teknis, Politeknik Mitra Industri juga memperluas jejaring internasionalnya melalui kerja sama dengan institusi di Jepang dan Jerman. Kolaborasi ini memungkinkan terjadinya transfer teknologi dan penerapan praktik industri terbaik dari negara-negara maju.
Mahasiswa pun mendapatkan pengalaman dalam program Global Communication dan pelatihan lintas budaya yang memperkuat daya saing mereka di tingkat internasional.
Sebagai bagian dari pembentukan karakter yang menyeluruh, politeknik ini mengadopsi filosofi 6S: Skill, Speed, Strength, Spirit, System, dan Sustainability.
“Keenam nilai ini dijalankan secara sistematis melalui berbagai program pengembangan diri, termasuk Innovation Lab dan pelatihan kepemimpinan intensif. Target utamanya adalah menghasilkan generasi vokasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap memimpin dan berinovasi dalam dunia industri yang terus berkembang,” tutur Wikan Sakarinto.
Editor: Dyandramitha Alessandrina