Hadirkan Toko Offline, Pulau Intan Lestari Siap Dukung UKM Fesyen

marketeers article

Pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai bidang industri di Indonesia semakin pesat. Termasuk industri fesyen yang memiliki tantangan tersendiri untuk bisa bersaing di dalam negeri maupun dunia. Pulau Intan Lestari yang merupakan penyedia material kain sejak tahun 1990, melihat peluang untuk lebih memenuhi kebutuhan industri fesyen saat ini maupun di masa depan. Mengedepankan kualitas, inovasi teknologi, serta kelengkapan layanan bagi calon pelanggannya, Pulau Intan Lestari resmi membuka toko offline pertamanya di Jembatan Tiga, Jakarta Utara.

Toko offline Pulau Intan Lestari digadang-gadang menjadi toko material kain fesyen paling modern dengan mengusung konsep well-organized store. Konsep ini hadir untuk memudahkan pengunjung dalam memilih material kain yang tepat untuk produksi pakaiannya. Menariknya, toko offline ini didukung dengan desain yang sederhana nan mewah, serta para kru yang akan membantu calon pengunjung mendapatkan informasi mengenai material kain yang sesuai untuk digunakan.

Merryta selaku Marketing Director Pulau Intan Lestari menyampaikan bahwa dalam mendukung keterjangkauan para pelaku UKM bisnis fesyen, Pulau Intan Lestari menurunkan Minimum Order Quantity (MOQ) sehingga para pelaku UKM dapat menyesuaikan kebutuhan material kain yang dicari. Menurutnya, hal ini juga dapat membantu program pemerintah dalam mengembangkan UKM bidang fesyen, mengingat produk UKM fesyen Tanah Air sudah mulai harum di mata internasional.

“Kami sangat mendukung kemajuan UKM Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan toko offline yang dapat melengkapi semua kebutuhan para pelaku UKM dengan lebih dari 100.000 model material kain berkualitas. Minimum pembelian juga turut disesuaikan mengikuti tren pelaku UKM agar dengan mudah mendapatkan material kain yang diinginkan,” ujar Merryta.

Hal tersebut ikut direspons baik oleh salah satu pemilik bisnis bidang fesyen, Almiranti Fira. Ia menyatakan bahwa dalam memilih penyedia material kain ada yang perlu diperhatikan, yakni keterjangkauan MOQ yang ditawarkan. Menurutnya, poin tersebut menjadi penting karena berpengaruh dengan banyaknya produksi harian yang dapat dilakukan.

“Untuk berbelanja kain, saya selalu mencari beberapa referensi di internet. Meskipun banyak menarik, tapi saya kerap ragu untuk memilih karena material kain yang tidak bisa saya rasakan. Kualitas kain yang ditawarkan juga terkadang tidak konsisten. Dengan begitu, hal tersebut menjadi pertimbangan saya untuk membeli material kain untuk merek yang saya kembangkan. Jadi, kehadiran toko offline Pulau Intan Lestari ini sangat membantu para pelaku bisnis fesyen,” kata Fira.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related