Hanya 7% Sampah Didaur Ulang, Ini Upaya Bank DBS

marketeers article
recycle plastic water bottles texture and background

Riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola dengan baik. Artinya, dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia setiap harinya, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena belum ditangani dengan tepat. Sedangkan, 7% sampah didaur ulang dan 69% sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Berangkat dari hal tersebut, Bank DBS Indonesia merasa perlu melakukan sesuatu yang berarti dan mampu mengatasi permasalahan sampah. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Bank DBS Indonesia menginisiasi gerakan Recycle more, Waste Less untuk memberikan kesadaran peduli lingkungan khususnya kepada masyarakat Indonesia.

Gerakan yang merupakan perpanjangan dari misi perusahaan Live more, Bank less ini diharapkan membawa perubahan pola hidup dimulai dari kebiasaan sehari-hari seperti mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam hingga kebiasaan membuang makanan.

“Kami pun turut bekerja sama secara khusus dengan salah satu wirausaha sosial peduli lingkungan yaitu Waste4Change. Beberapa waktu lalu, kami melakukan edukasi 3R (Reduce, Recycle, Reuse) School Adoption di daerah Bekasi. Kegiatan tersebut meliputi penanaman pengetahuan dan pola pikir mengenai upaya pemilahan dan pengelolaan sampah sejak dini,” jelas Mona Monika, Executive Director, Head of Group Strategic and Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia.

Waste4Change merupakan sebuah komunitas sekaligus perusahaan layanan pengelolaan sampah yang tidak hanya menyediakan jasa pengangkutan dan pemilahan sampah, tetapi juga layanan strategis terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia. Organisasi Waste4Change telah bermitra dengan Bank DBS Indonesia sejak tahun 2018.

Salah satu upaya yang digalakkan dalam mengatasi maslaah sampah adalah dengan menerapkan metode 3R. Contoh kegiatan sederhana Reduce sehari-hari yang dapat kita terapkan adalah mengurangi bahan sekali pakai, menggunakan produk yang dapat diisi ulang, dan menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.

Reuse dilakukan dengan memilih kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang, seperti yang sekarang sedang digencarkan oleh pemerintah yaitu membawa kantong belanja sendiri ketika berbelanja di supermarket. Dan, Recycle dilakukan dengan memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

“Sejak awal tahun 2019, kantor Bank DBS Indonesia sudah tidak menyediakan air mineral dalam kemasan plastik. Selain itu, kami juga menghimbau staf  menggunakan botol minum sendiri dan mengurangi penggunaan plastik. Kami juga menggunakan jasa Waste4Change untuk mengelola persampahan kantor kami,” tutup Monika.

Editor: Sigit Kurniawan

Related