Hanya Akan Produksi Mobil Listrik, Bentley Keluarkan Dana US$ 3,4 Miliar

profile photo reporter Afra Hanin
AfraHanin
05 Februari 2022
marketeers article
Flat vector illustration of a red electric car charging at the charger station. Electromobility e-motion concept.

Bentley, produsen mobil mewah milik Volkswagen akan menginvestasikan U$3,4 miliar agar seluruh produknya menjadi mobil listrik pada tahun 2030. Melalui pernyataan yang dirilis pada akhir Januari lalu, Bentley akan memulai langkahnya dengan membuat EV pertama pada tahun 2025 di satu-satunya pabrik yang ada di Crewe, Inggris.

Investasi dan projek ini dikabarkan akan menyediakan ladang pekerjaan untuk sekitar 4.000 orang.  Sementara itu, Bentley juga akan menyelesaikan produksi tiga model mesin gasnya pada tahun 2026 mendatang yang terdiri dari Continental, Flying Spur dan Bentayga.

Langkah Konversi ke powertrain baterai-listrik adalah bagian dari strategi Beyond 100 Bentley yang ditetapkan pada November 2020 untuk menjadi sepenuhnya netral karbon pada akhir dekade ini dan “menjadi tolok ukur bisnis mobil mewah dunia, tangguh secara finansial, dan tahan resesi.”

“Tujuan kami adalah menjadi tolok ukur tidak hanya untuk mobil mewah atau kredensial berkelanjutan, tetapi mencakup seluruh ruang lingkup operasi yang ada,” kata CEO Adrian Hallmark, dikutip dari Forbes. “Mengamankan produksi kendaraan baterai-listrik pertama kami di Crewe adalah momen penting bagi Bentley karena kami merencanakan masa depan jangka panjang yang berkelanjutan.”

Jumlah produksi di antara para pembuat mobil Inggris tercatat turun pada tahun 2021 ke level terendahnya sejak tahun 1984.  Namun, konsumen Inggris membeli lebih banyak mobil listrik dengan catatan yang terhitung gabungan lima tahun sebelumnya dengan jumlah sekitar 15.000 unit.

Pendiri Bentley, Walter Owen Bentley telah membangun mobil pertamanya di tahun 1919 di garasi rumahnya yang terletak di barat laut London.  Selain operasi manufaktur, kantor pusat di Crewe adalah tempat penelitian, pengembangan, dan operasi rekayasa perusahaan berada.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related