Harga Avtur Turun, Harga Tiket Makin Kompetitif

marketeers article

Seiring dengan permintaan Presiden Joko Widodo mengenai penurunan harga Avtur untuk menyeimbangkan harga tiket pesawat, Pertamina resmi menurunkan bahan bakar transportasi aviasi tersebut. Hal ini juga didorong dengan adanya Peraturan Menteri ESDM formula harga BBM dan avtur.

“Ada Permen ESDM baru yang mengatur formula harga BBM dan avtur. Berdasarkan regulasi tersebut, Pertamina suda menurunkan harga BBM dan akan diikuti dengan penurunan harga avtur dalam waktu dekat,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian BUMN.

Regulasi yang disebut ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minya Umum Jenis avtur yang Disalurkan melalui Depo Pengisian Pesawat Udara.

Dalam peraturan ini disebutkan harga jual eceran avtur ditetapkan batas atas margin sebesar 10 persen dari harga dasar. Sementara itu, formula harga dasar perhitungan harga jual avtur ditetapkan berdasarkan biaya perolehan, biaya penyimpanan, dan biaya distribusi dengan margin batas atas adalah Mean of Platss Singapore. Jadi, perhitungannya adalah MOPS + Rp 3.581/liter + margin (10% dari harga dasar).

Harga bahan bakar memang merupakan hal vital untuk menentukan tarif tiket pesawat terbang. Hal inilah yang menjadikan harga avtur sebagai bahasan penting karena selama ini avtur dianggap sebagai biang keladi dari tingginya harga tiket maskapai penerbangan Indonesia. Menurut Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji, dengan harga bahan bakar yang tersedia di bandara-bandara Indonesia mengalami penurunan harga, diperkirakan juga akan semakin banyak maskapai yang singgah di Indonesia.

“Ada beberapa alasan maskapai pilih bandara pertama destinasi, lalu kompetitif atau tidak avturnya. Kalau avtur turun apalagi kompetitif berarti bandara angkasa pura satu jadi alternatif maskapai penerbangan internasional untuk isi bahan bakarnya bandara kita,” ujar Devy.

Data Pertamina menyebuttkan harga (kontrak) avtur yang dijual di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 107,7% MOPS. Harga ini tercatat lebih tinggi dibanding harga avtur yang dijual di bandara tetangga, seperti di Changi, Singapura 102,1% MOPS, Kuala Lumpur International Airport, Malaysia 103,5% MOPS dan Suvarnabhumi Bangkok, Thailand 105,2% MOPS.

Diharapkan, dengan menurunnya harga avtur ini, industri pesawat terbang Indonesia akan semakin kompetitif.

Editor: Sigit Kurniawan

Related