Harga Emas Antam Naik, Ini Faktor-faktor yang Memengaruhinya

marketeers article
Ilustrasi emas Antam. (FOTO: 123rf)

Harga emas hari ini dari Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mengalami kenaikan pada Senin, (6/3/2023). Harga satu gram emas Antam kini berada di angka Rp 1.033.000. Adapun harga tersebut naik sekitar Rp 8.000 dari harga pada Jumat (3/3/2023) yang berada di angka Rp 1.025.000 per gramnya.

Sementara itu, harga buyback atau beli kembali emas Antam berada di angka Rp 913.000 per gramnya. Angka tersebut pun bisa dikatakan meningkat sekitar Rp 9.000 jika dibandingkan dengan buyback pada Jumat (3/3/2023) yang berada di angka Rp 904.000 per gram

Jika diperinci, harga emas batangan Antam dalam pecahan lain adalah sebagai berikut: ukuran 0,5 gram berada di level Rp 566.500, 5 gram Rp 4.940.000, 10 gram Rp 9.825.000, 25 gram Rp 24.437.000, 50 gram Rp 48.795.000, 100 gram Rp 97.512.000, 250 gram Rp 243.515.000, 500 gram Rp 486.820.000, dan 1 kilogram Rp 973.600.000. Sebagai catatan, ini adalah harga emas batangan Antam per Senin (6/3/2023) dan belum termasuk pajak.

BACA JUGA: Kuartal III 2022, Bisnis Nikel Antam Makin Moncer

Faktor apa saja yang bisa membuat harga logam mulia naik?

Harga emas Antam, seperti halnya dengan logam mulia pada umumnya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kompleks. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi harganya.

1. Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan penawaran pasar global adalah faktor yang paling utama dalam menentukan harga emas. Permintaan emas seringkali berkaitan dengan kondisi ekonomi dan politik global. Ketika ekonomi global sedang tidak stabil atau ada ketidakpastian politik, banyak investor yang akan memilih untuk menempatkan uang mereka pada emas sebagai investasi yang aman dan stabil. Permintaan yang tinggi dan pasokan yang rendah dapat menyebabkan harga menjadi naik.

2. Kondisi Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global juga dapat memengaruhi harga emas Antam. Ketika ekonomi global sedang mengalami ketidakpastian atau krisis, banyak investor yang akan mengalihkan investasi mereka ke emas sebagai tempat yang lebih aman. Selain itu, ketika nilai mata uang utama dunia seperti dolar AS melemah, harga emas cenderung naik karena emas menjadi lebih murah bagi pembeli di luar Amerika Serikat.

3. Kenaikan Inflasi

Inflasi dapat memengaruhi banderol emas. Ketika tingkat inflasi meningkat, nilai uang tunai turun, sehingga banyak investor yang akan mengalihkan uang mereka ke emas sebagai tempat yang lebih aman. Permintaan yang lebih tinggi ini dapat menyebabkan harga naik.

BACA JUGA: Makna 4 Motif Batik Warisan Nusantara di Produk Terbaru ANTAM

4. Kenaikan Kebutuhan Industri

Emas digunakan dalam berbagai industri, termasuk elektronik, perhiasan, dan kedokteran. Jika kebutuhan industri meningkat, permintaan emas juga akan meningkat, yang dapat menyebabkan harga emas naik.

5. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga juga dapat memengaruhi benderol emas. Ketika tingkat suku bunga naik, investor cenderung lebih tertarik untuk menempatkan uang mereka dalam bentuk deposito atau investasi yang berbasis bunga karena hal tersebut memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi. Hal ini dapat mengurangi permintaan emas dan menyebabkan harga emas turun.

6. Kondisi Geopolitik

Kondisi geopolitik global dapat memengaruhi banderol emas. Konflik militer, ketidakstabilan politik, dan masalah lainnya di negara-negara produsen emas atau negara-negara penting lainnya di dunia dapat meningkatkan permintaan untuk emas sebagai safe haven dan mendorong harganya naik.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related