Harga Sawit Hari Ini 18 Februari Merosot, Pelaku Pasar Wait and See

marketeers article
Ilustrasi petani sawit, sumber gambar: 123rf

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) anjlok seiring merosotnya banderol minyak nabati lain. Di sisi lain, pelaku pasar masih wait and see dengan pergerakan harga sawit baru-baru ini.

Dilansir Reuters, Selasa (18/2/2025), harga sawit untuk pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange merosot MYR 18, atau 0,4% menjadi MYR 4.524 per metrik ton pada jeda perdagangan siang. Pada sesi sebelumnya, kontrak untuk pengiriman periode tersebut mencatatkan kenaikan.

BACA JUGA: Ekspansikan Bisnis di Indonesia, Coway Hadirkan Dua Produk Anyar

Salah satu trader yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan pasar mengalami tekanan seiring jatuhnya minyak nabati lain. Kontrak kedelai yang paling aktif Dalian turun 0,03%, sementara minyak sawitnya menguat 0,04%.

Adapun harga kedelai di Chicago Board of Trade merosot 0,82%. Harga CPO mengikuti pergerakan banderol minyak nabati lain. Pasalnya, minyak sawit bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global.

BACA JUGA: Sinopsis Made in Bali, Film Romansa Berlatar Budaya Pulau Dewata

Sementara itu, mata uang Ringgit yang kerap dijadikan perdagangan minyak sawit melemah 0,32% terhadap dolar AS. Hal ini membuat CPO menjadi lebih murah bagi para pembeli yang menggunakan mata uang asing.

Indonesia telah menetapkan untuk meremajakan 120.000 hektare perkebunan kelapa sawit milik petani kecil tahun ini. Konsultan agribisnis AgRural melaporkan panen kedelai Brasil untuk musim 2024/25 mencapai 23% dari area yang ditanami, hingga Kamis (13/2/2024), menguat 8% dibandingkan pekan lalu. Adapun 32% dari total area sudah dipanen.

BACA JUGA: MILO Perkuat Branding melalui Sports Marketing di MILO National Championship 2025

Harga minyak mentah Brent stabil, setelah pada awal perdagangan mencatatkan kenaikan. Ini menyusul penguatan pada sesi sebelumnya karena adanya serangan pesawat tak berawak terhadap stasiun pemompaan pipa minyak di Rusia yang mengurangi aliran dari Kazakhstan.

Minyak mentah yang naik bisa memacu permintaan minyak nabati, khususnya CPO. Pasalnya, CPO merupakan bahan baku untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) biodiesel.

Wang Tao, analis teknikal Reuters menyatakan harga minyak sawit dapat menembus resisten di MYR 4.548 per metrik ton dan naik ke kisaran MYR 4.593-4.633.

Related

award
SPSAwArDS